SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Sejak awal tahun hingga menjelang akhir tahun ini, Kabupaten Sukoharjo menduduki 5 besar daerah penyumbang angka kecelakaan lalu lintas tertinggi di Jawa Tengah.
Hal diketahui dari acara 'Seminar Glorifikasi Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas' oleh Satlantas Polres Sukoharjo dengan mengundang peserta sekira 350 orang terdiri mahasiswa dari berbagai kampus di Sukoharjo. Acara berlangsung di Hotel Tosan, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Kamis (2/11/2023).
"Dari Januari hingga November, terjadi sekira 1.200 kecelakaan lalu lintas dengan korban jiwa sebanyak 80 orang," kata Kasat Lantas Polres Sukoharjo AKP Betty Nugroho.
Ia mengungkapkan, penyebab kecelakaan tertinggi dikarenakan faktor human error atau kelalaian manusia. Kecelakaan tersebut dominan diawali dari pelanggaran lalu lintas, semisal mengendarai sepeda motor tanpa helm, belum cukup umur, dan lain sebagainya.
"Paling tinggi pelanggaran lalu lintas adalah anak di bawah umur yang semestinya belum boleh berkendara. Kebanyakan di daerah pedesaan karena Sukoharjo wilayahnya sangat luas. Maka kami dalam menjangkau wilayah itu memaksimalkan peran Bhabinkamtibmas," terangnya.
Selain memaksimalkan peran Bhabinkamtibmas, Betty mengaku juga melakukan rutin berkoordinasi dengan berbagai stakeholder terkait. Hal ini dimaksudkan untuk menekan angka kecelakaan ke titik paling rendah atau minimal mengurangi fatalitas akibat kecelakaan.
"Kampanye keselamatan berlalu-lintas terus kami lakukan. Minggu kemarin kami menggandeng stakeholder dari Dishub, Dinas Kesehatan, DPUPR dan yang lainnya terkait RUNK (Rencana Umum Nasional Keselamatan)," terang Betty.
"Kami juga survey jalan, mana jalan yang memang perlu diperhatikan. Jalan ini kan ada kelasnya, ada jalan nasional, provinsi, dan kabupaten. Jadi masing-masing kelas jalan itu ada yang bertanggung jawab," ungkap Betty.
Dipaparkan, tanggung jawab menciptakan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan berlalu lintas tidak hanya menjadi bagian dari Satlantas semata. Didalamnya juga ada peran Dishub terkait uji KIR kendaraan, dan rambu- rambu. Kemudian DPUPR berperan dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan.
Sementara dalam acara seminar, Kabagren Polres Sukoharjo Kompol Sriyadi, mewakili Kapolres AKBP Sigit, menyampaikan bahwa seminar glorifikasi dengan peserta mahasiswa merupakan bentuk cooling system tentang keselamatan berlalu lintas menjelang Pemilu 2024.
"Dengan kegiatan ini, nantinya dari peserta yang terdiri adik-adik mahasiswa ikut menjadi duta keselamatan lalu-lintas. Jadi nanti ketika masuk pada masa kampanye, mereka diharapkan terlibat menjadi duta tertib lalu lintas. Contohnya pakai helm, motor pakai spion, dan knalpot standar," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait