Wow! Ada 117 Situs dan Mitos di Kecamatan Mondokan Sragen, Salah Satunya Termasuk Punden Pucanganom

Sugiyanto
Kantor Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen. (Foto: FB Kecamatan Mondokan/Istimewa)

SRAGEN, iNewsSragen.id - Punden Pucanganom baru-baru ini menjadi viral dan menyita perhatian masyarakat luas karena adanya penebangan pohon keramat secara sepihak diduga dilakukan oleh pihak pembuka usaha kandang ayam.

Menurut sejarah yang diyakini masyarakat secara turun temurun, Punden Pucanganom yang berada di Kebayanan Guli, Desa Gemantar ternyata berasal dari 2 orang Pangeran yang muksa atau hilang jasadnya saat bertapa di tempat tersebut. 

Sebagai tanda peninggalannya terdapatlah 2 makam yang saling berdampingan, yang dikenal oleh masyarakat dengan nama Pangeran Ranukusumo dan Pangeran Brojokusumo

Atas nilai sejarah tersebut, Punden Pucanganom masuk dalam daftar kategori sebagai situs dan mitos kekayaan desa di wilayah Kecamatan Mondokan, karena hingga kini keberlangsungan kegiatan kebudayaan Jawa masih diuri-uri oleh masyarakat. 

Namun, bukan hanya Punden Pucanganom saja, di Kecamatan Mondokan ternyata masih menyimpan banyak situs dan mitos peninggalan para leluhur. Tercatat, dari 9 wilayah Desa ada 117 situs dan mitos, dan itu semua terdaftar sebagai bukti kekayaan desa secara sah. 

117 daftar nama situs dan mitos yang ada di Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen. Meliputi 9 Desa, 38 Kebayanan, 103 Padukuhan dan 250 RT. (Foto: iNews/Sugiyanto). 

Camat Mondokan Agus Endarto saat ditemui iNews Sragen, Selasa (21/11/2023) mengatakan, sebenarnya di wilayah Kecamatan Mondokan memiliki potensi kekayaan desa yang sangat luar biasa, terlebih itu memiliki nilai sejarah, dan jika dikembangkan akan dapat menarik wisatawan untuk mendatangi situs-situs tersebut, sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya untuk mendongkrak ekonomi dengan menjual produk UMKM seperti menjual makanan khas wilayah tersebut. 

"Kita bisa lihat wilayah Kecamatan Mondokan memiliki kekayaan atau aset desa yang bisa dimanfaat oleh masyarakat. Itu harus dikembangkan, supaya dapat menarik wisatawan datang, sehingga masyarakat bisa berkreasi untuk menjual produk UMKM, seperti makanan khas daerah. Itu pastinya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat," tuturnya. 

Selain itu, demi menjaga budaya supaya tetap lestari, Agus Endarto berpesan agar masyarakat selalu mengedepankan rasa yang didasari kesadaran untuk peduli nguri-uri dan merawat.

"Hal itu sangat penting, mengingat lingkungan yang kita tempati ini tidak lepas dari adat istiadat yang ada, entah secara tertulis maupun tidak tertulis," pungkasnya.

Editor : Sugiyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network