Waspada! Teror Racun Sapi Terjadi di Desa Tlogotirto Sragen

Sugiyanto
Ilustrasi hewan sapi.Foto:iNews

SRAGEN, iNewsSragen.id - Teror racun terhadap hewan ternak terjadi di Dukuh Sidorjo RT 21, Desa Tlogotirto, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Beruntung, sapi milik salah satu warga selamat dari ancaman setelah pemiliknya menemukan selongsong singkong yang berisi bahan mencurigakan.

Kejadian ini seketika menjadikan rasa khawatir warga lain yang memiliki hewan ternak, karena teror semacam itu dulu juga sempat pernah terjadi di Desa Kacangan, dan sekian lama kini muncul lagi di Tlogotirto.

Kepala Desa Tlogotirto, Ngadiyo dalam keterangannya mengatakan, pihaknya menerima laporan dari warga bahwa diduga telah terjadi percobaan pembunuhan terhadap hewan ternak sapi milik warganya dengan cara memberi pakan beracun.

Berdasarkan informasi yang diterima Ngadiyo, dia menceritakan, pada Kamis (24/10/2024) sekira pukul 15.00 WIB saat membersihkan kandang warga menemukan selongsong singkong yang tergeletak ditempat pakan. Setelah dilihat, ditemukan cucuran cairan berwarna merah mengalir dari singkong tersebut. Warga meyakini itu adalah bahan beracun.

"Kami mendapati laporan dari warga, kemudian kami menghimbau kepada para warga yang punya hewan ternak agar waspada supaya hewan ternaknya tidak mati terkena racun," kata Ngadiyo kepada iNewsSragen.id. Kamis (24/10/2024) Malam.

Selongsong singkong yang diduga berisi bahan beracun yang ditemukan di kandhang milik Parmo warga Sidorjo RT 21, Desa Tlogotirto, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. (Foto: iNews/Sugiyanto)

Dijelaskan Ngadiyo, dari ciri-ciri bahan yang diduga beracun yang ditemukan di kandang milik Parmo yakni singkong tersebut dilubangi bagian dalam, bahan racunnya ada di dalamya.

"Bagian dalam singkong dilubangi, bahan beracun ada di dalamnya, warnanya merah," jelasnya.

Mengenai motif dari kejadian itu, banyak warga yang menduga bahwa perbuatan itu sengaja dilakukan oleh seseorang untuk mengambil keuntungan, jika ada sapi yang mati akan dijual dengan harga yang murah oleh pemiliknya.

"Dari perkiraan warga, memang sengaja dilakukan oleh seseorang. Kalau ada sapi yang mati kan nanti dijual oleh pemiliknya, disitu pasti akan ada pembeli yang mau membeli, tapi dengan harga yang murah," pungkas Ngadiyo.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network