Spanduk Ajakan "Lawan Penguasa Sombong" Picu Kontroversi Jelang Debat Pilkada Sragen

Joko Piroso
Spanduk bertuliskan ajakan melawan kesombongan penguasa beredar di wilayah Sragen, Sabtu (16/11/2024).Foto:Istimewa/Said

SRAGEN, iNewsSragen.id - Jelang debat kedua Pilkada Sragen yang akan berlangsung pada 20 November 2024, spanduk bertuliskan "Mari Kita Lawan Kesombongan Penguasa. Sigit Pamungkas-Suroto, Kita Buktikan Anak Petani Bisa Menjadi Bupati" beredar di beberapa titik di Sragen, seperti di wilayah Gondang dan Karangmalang. Spanduk ini memicu perdebatan di tengah masyarakat dan menjadi sorotan tim sukses kedua pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup).

Mukafi Fadli, Ketua Harian Tim Pemenangan Sigit-Suroto, menyatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui siapa yang memasang spanduk tersebut. Ia juga menegaskan tidak mengetahui siapa yang mencetuskan ide tulisan itu.

Di sisi lain, Ketua Tim Pemenangan Untung Wibowo Sukawati-Suwardi (Bowo-Suwardi), Suparno, mempertanyakan maksud dari "penguasa sombong" yang dituliskan dalam spanduk tersebut. Sebagai Sekretaris DPC PDIP Sragen, Suparno merasa tudingan itu tidak berdasar dan menganggapnya sebagai serangan terhadap pihak tertentu.

"Keluarga Ketua DPC PDIP Sragen, Untung Wibowo Sukawati, tidak ada yang sombong. Mereka semua orang baik. Saya heran mengapa ada yang menyebut sombong, dan letak kesombongannya di mana?" ujar Suparno.

Ia menambahkan bahwa dalam suasana politik, seharusnya masyarakat tidak disuguhi hal-hal yang dapat memperkeruh situasi. Suparno mengingatkan pentingnya mengamalkan nilai-nilai ajaran Ki Hajar Dewantara untuk menciptakan harmoni di tengah masyarakat.

Suparno mengimbau agar setiap pihak menghindari penggunaan kata-kata yang berpotensi menyakiti atau menyinggung pihak lain. "Siapa pun bisa menjadi bupati, tetapi buktikan dengan cara yang baik. Kampanye harus santun dan menghargai nilai-nilai budaya Sragen," katanya.

Ketua Bawaslu Sragen, Dwi Budhi Prasetya, menyatakan bahwa pihaknya sudah menginventarisasi spanduk tersebut dan akan membahasnya lebih lanjut dalam kelompok kerja (pokja) untuk isu-isu negatif. Beberapa spanduk dilaporkan telah dilepas, meskipun masih ada yang tersisa di sejumlah lokasi.

Peredaran spanduk ini menunjukkan bahwa suhu politik di Sragen mulai memanas. Namun, dengan langkah pengawasan dari Bawaslu dan imbauan dari para tokoh, diharapkan masyarakat tetap menjaga kondusivitas dalam menyongsong Pilkada Sragen.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network