Kasus Penembakan Tragis Siswa SMKN, Keluarga Gamma Diminta Polisi Tanda Tangani Pernyataan

Eka Setiawan
Sejumlah karangan bunga memenuhi halaman SMKN 4 Semarang menyusul tewasnua Gamma, siswa sekolah tersebut yang juga nggota paskibra akibat ditembak oknum polisi, Selasa (26/11/2024). (Foto: MPI)

SEMARANG, iNewsSragen.id - Kasus penembakan tragis yang menewaskan Gamma Rizkynata Oktafandy (18), siswa SMKN 4 Semarang, semakin memunculkan polemik setelah keluarga korban mengungkapkan bahwa mereka didatangi sejumlah polisi dan seorang oknum wartawan sehari setelah insiden tersebut.

Kunjungan tersebut diduga bertujuan untuk meminta keluarga membuat pernyataan yang menyatakan kasus ini selesai dan tidak perlu disebarluaskan lebih jauh. Namun, permintaan itu ditolak tegas oleh pihak keluarga.

Keluarga Gamma menyatakan bahwa mereka diminta untuk menandatangani pernyataan dan membuat video yang intinya mengikhlaskan kejadian serta menahan agar kasus ini tidak menjadi sorotan publik.

Namun, keluarga merasa keberatan dengan permintaan tersebut, terutama karena terdapat ketidaksesuaian antara kronologi yang dijelaskan polisi dan fakta yang mereka terima di lapangan.

Keluarga juga keberatan dengan narasi yang menyebut Gamma terlibat dalam kelompok gangster. Mereka menegaskan bahwa Gamma dikenal sebagai anak baik, penurut, dan tidak memiliki atribut atau kebiasaan yang mengindikasikan keterlibatan dalam kegiatan semacam itu. Aktivitas luar sekolah Gamma pun hanya sebatas pencak silat.

Perkembangan Kasus

Meskipun Aipda R, anggota Sat Narkoba Polrestabes Semarang yang menjadi pelaku penembakan, telah ditahan, statusnya masih sebagai terperiksa karena proses hukum internal di kepolisian, seperti sidang etik oleh Bidang Propam, masih berjalan.

Wakapolda Jateng Brigjen Pol Agus Suryo Nugroho menyatakan bahwa proses hukum pidana baru akan dilakukan setelah prosedur internal selesai.

Kejadian ini memunculkan gelombang kritik, baik terhadap dugaan pelanggaran prosedur oleh aparat maupun upaya membatasi penyebaran informasi.

Publik mengharapkan transparansi dan keadilan dalam penanganan kasus ini, khususnya mengingat kepekaan perasaan keluarga korban.

Sementara itu, keterlibatan Kompolnas diharapkan dapat memberikan pengawasan independen atas proses hukum yang berjalan.

Kasus ini menjadi ujian penting bagi institusi kepolisian dalam menunjukkan komitmen mereka terhadap penegakan hukum yang transparan dan akuntabel. Keluarga korban dan masyarakat luas menanti keadilan yang sepadan dengan beratnya tragedi ini.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network