SRAGEN, iNewsSragen.id – Kebakaran hebat melanda sebuah rumah limasan berukuran 8x12 meter milik Sulastri (44), warga Dukuh Patihan RT 12, Desa Gabugan, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, pada Selasa (23/9/2025) dini hari sekitar pukul 00.10 WIB.
Dalam peristiwa nahas ini, hampir seluruh bangunan rumah ludes dilalap si jago merah. Hanya bagian teras yang berhasil selamat dari kobaran api. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian material ditaksir mencapai Rp150 juta.
Kapolres Sragen AKBP Dewiana Syamsu Indyasari melalui Kapolsek Tanon IPTU Priyatno, S.Sos, menjelaskan bahwa api berhasil dipadamkan setelah sekitar satu jam upaya pemadaman oleh petugas pemadam kebakaran dibantu warga setempat.
“Api berhasil dijinakkan setelah satu jam lebih. Namun sebagian besar rumah berikut isinya tidak bisa diselamatkan,” kata IPTU Priyatno.
Dari hasil pendataan, sejumlah barang berharga ikut musnah dalam kebakaran tersebut, antara lain satu unit kulkas, dokumen penting berupa ijazah dan BPKB sepeda motor, serta uang tunai Rp2 juta. Seluruhnya ludes bersama bangunan utama rumah.
Kerugian material diperkirakan mencapai Rp150 juta, mencakup bangunan rumah beserta isinya. Pihak kepolisian bersama perangkat desa setempat juga telah melakukan olah TKP untuk memastikan penyebab pasti kebakaran.
Hingga kini, polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran. Dugaan awal, api berasal dari korsleting listrik di dalam rumah, mengingat kebakaran terjadi tengah malam saat penghuni rumah sedang beristirahat.
Warga sekitar yang mengetahui peristiwa tersebut segera berusaha membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun karena kobaran api cepat membesar, warga langsung menghubungi tim pemadam kebakaran. Beberapa unit mobil damkar Sragen dikerahkan ke lokasi hingga api benar-benar padam sekitar pukul 01.10 WIB.
Kapolsek Tanon menyampaikan apresiasi kepada masyarakat dan tim damkar yang sigap membantu proses pemadaman. “Berkat kerja sama masyarakat dan petugas, api bisa dikendalikan sehingga tidak merembet ke rumah warga lain,” ujarnya.
Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran, khususnya yang disebabkan oleh instalasi listrik dan penggunaan peralatan rumah tangga.
Peristiwa kebakaran dini hari itu menyisakan trauma mendalam bagi keluarga korban. Sulastri dan keluarganya kini harus kehilangan tempat tinggal serta dokumen penting yang seharusnya sangat berharga untuk kehidupan sehari-hari.
Pemerintah desa bersama aparat setempat berencana menyalurkan bantuan darurat untuk meringankan beban korban kebakaran.
Kebakaran ini kembali menjadi pengingat pentingnya kesadaran akan keselamatan rumah tangga, mulai dari memeriksa instalasi listrik hingga menyiapkan langkah antisipasi bila terjadi kebakaran mendadak.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
