CIREBON, iNewsSragen.id - Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM diwarnai kericuhan antara ratusan mahasiswa dan polisi serta anggota DPRD Kota Cirebon, Senin (5/9/2022). Mereka terlibat aksi saling dorong dan nyaris baku hantam dengan wakil rakyat di depan gerbang gedung DPRD Kota Cirebon.
Dalam aksinya, mahasiswa meminta BBM kembali mengusut mafia migas yang diduga berkeliaran.
Kericuhan tersebut terjadi saat salah satu anggota dewan mendorong mahasiswa, sehingga petugas kepolisian yang bersiaga, harus mengevakuasi anggota dewan yang memukul mundur ratusan mahasiswa yang kian memanas.
Dalam orasinya, mahasiswa mendesak wakil rakyat untuk menyampaikan aspirasinya terkait penolakan kenaikan BBM yang membuat masyarakat semakin terpuruk. Mahasiswa juga meminta Dewan menjadi penyambung lidah massa dan rakyat agar Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali diturunkan.
"Selama ini dewan hanya menampung tanpa tindakan yang nyata terhadap tuntutan kami," teriak Ketua Umum HMI Cirebon, Yasin Sutisna, Senin (05/09/2022).
"Selain kita menolak kenaikan BBM bersubsidi kami juga menawarkan solusi ke pemerintah sebenarnya banyak cara untuk menutupi subsidi BBM seperti halnya memanfaatkan kenaikan batubara dan sawit di dunia sehingga bisa menutupi subsidi BBM," katanya.
Aksi yang berlangsung selama hampir dua jam tersebut, berakhir dengan dialog bersama jajaran DPRD Kota Cirebon. Yang diterima oleh Ketua dan Wakil DPRD Kota Cirebon, yang kemudian DPRD menerima sejumlah tuntutan dari mahasiswa.
Editor : Joko Piroso