Mengejutkan! Main Petak Umpet di Kontainer Berujung Malang, Bocah Ini Ditemukan di Negara Lain

JAKARTA, iNewsSragen.id - Kisah unik seorang anak yang membuat publik terkejut. Seorang anak laki-laki asal Bangladesh bermain petak umpet di kontainer malah berakhir di negara lain.

Pada pertengahan bulan Januari lalu, ketika menurunkan peti kemas dari kapal Bangladesh, staf di Pelabuhan Klang Malaysia terkejut melihat seorang anak laki-laki yang kurus dan kebingungan saat keluar dari salah satu peti kemas.

Anak tersebut tidak berbicara bahasa lokal, sehingga otoritas pelabuhan tidak bisa mendapatkan informasi apapun darinya. Namun, otoritas pelabuhan mencurigai, bahwa dia adalah korban dari organisasi kejahatan perdagangan manusia, hingga otoritas pelabuhan memanggil polisi.

Setelah digali informasi, ternyata bocah tersebut bermain petak umpet dengan teman-temannya di kota asalnya, Chittagong, Bangladesh dan memilih kontainer pengiriman sebagai tempat persembunyian. Bocah tersebut terkunci di dalam kontainer dan menghabiskan enam hari berikutnya di kapal ke Malaysia.

Pada foto-foto dan video yang diambil oleh pekerja di Pelabuhan Klang, menunjukan bahwa bocah tersebut terlihat kebingungan dengan lingkungan yang asing saat dia melangkah keluar dari kontainer pengiriman. Kemudian bocah tersebut dijemput ambulans dan dibawa ke rumah sakit terdekat. 

Setelah diidentifikasi, bocah tersebut bernama 'Fahim'. Kepada penyidik, Fahim mengatakan, bahwa dia tertidur di kontainer pengiriman saat bersembunyi dari teman-temannya, dan menyadari bahwa dirinya terkunci.

Meski dia telah berteriak minta tolong, tapi tidak ada yang datang untuk menyelamatkannya. Jadi, dia menghabiskan enam hari terkunci di dalam. Kemudian kontainernya diangkut dengan kapal, hampir 2.000 mil ke pelabuhan Klang, Malaysia.

Mirisnya, bocah tersebut tidak makan apapun berhari-hari, hingga akhirnya dia bisa keluar dari kontainer. Untungnya bocah tersebut masih bisa selamat setelah dilarikan ke rumah sakit dan diharapkan sembuh total.

Pihak berwajib Malaysia sudah mengkonfirmasi, bahwa tidak ada alasan untuk meragukan cerita bocah tersebut, dan tidak ada kecurigaan perdagangan manusia dalam kasus tersebut. Setelah kejadian tersebut, Malaysia pun tengah memulai proses untuk memulangkan Fahim ke negara asalnya di Bangladesh.

Editor : Joko Piroso