SRAGEN, iNewsSragen.id - Ketinggian permukaan air di Sungai Garuda dan Sungai Bengawan Solo di Sragen, Jawa Tengah, Selasa siang (16/05/2023) naik.
Akibatnya, sejumlah warga Desa Tangkil, Kecamatan Sragen Kota harus dievakuasi tim gabungan yang terdiri dari petugas PMI Sragen, BPBD Sragen, Tagana dan relawan-relawan Sragen.
"Dipilihnya warga Desa Tangkil karena di Desa Tangkil ini sering terkena dampak banjir Sungai Bengawan Solo," kata Kepala Desa Suyono saat ditemui disela-sela simulasi.
Suyono mengatakan, ini adalah hari kesiapsiagaan bencana, terima kasih pada BNPB dan BPBD bahwa siang hari ini kita mengadakan simulasi bersama, mengevakuasi warga yang terdampak banjir.
Dari masyarakat antusias sekali, kegiatan simulasi ini, karena di Desa Tangkil setiap tahun terjadi banjir. Simulasi ini diharapkan menjadi titik awal dalam meningkatkan kepahaman dan kesadaran masyarakat dalam kesiapan bencana di sekitarnya, kata Suyono.
"Semoga kita akan semakin tanggap dan siap menghadapi bencana yang akan terjadi," ujar Suyono.
Sejumlah warga Desa Tangkil, Kecamatan Sragen Kota harus dievakuasi tim gabungan yang terdiri dari petugas PMI Sragen, BPBD Sragen, TNI dan Polri.Foto:DOK iNews/Joko P
Naiknya air sungai bengawan Solo diketahui warga sekitar pukul 15.00 WIB, saat sirine peringatan dini banjir dari Sistem Peringatan Dini di Desa Tangkil rambu tersebut berbunyi.
Kepala Desa dan petugas memerintahkan warga untuk bersiap meninggalkan kediaman.
Lantas petugas membantu evakuasi dan menjemput warga menuju lokasi evakuasi di Kantor Desa Tangkil tak jauh dari rumah warga.
Saat meninggalkan rumah, warga tampak membawa barang-barang yang mudah diselamatkan seperti pakaian dan hewan ternak.
Proses evakuasi tersebut merupakan bagian dari simulasi banjir yang digelar dalam meningkatkan kepahaman dan kesadaran masyarakat dalam kesiapan bencana di sekitarnya.
"Semoga kita akan semakin tanggap dan siap memghadapi bencana yang akan terjadi," pungkas Suyono.
Sementara itu salah satu warga RT 01/RW 15 Dukuh Cumpleng Desa Tangkil, Mudo Suyatno mengatakan, bagi kami warga Desa Tangkil, simulasi bencana banjir ini sangat bermamfaat sekali.
“Bila terjadi banjir sewaktu-waktu datang warga sudah siap, dengan ngasih tahu warga-warga yang ada disekitarnya”, pungkas Mudo.
Editor : Joko Piroso