SRAGEN, iNewsSragen.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan menjadi induk dari seluruh aktivitas pariwisata, termasuk di desa wisata. Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan, dengan adanya UU yang baru, Kemenparekraf akan dapat memberikan akses pendukung seperti infrastruktur dan promosi terintegrasi untuk mendukung pengembangan pariwisata di berbagai destinasi, termasuk desa wisata seperti Sendang Kun Gerit di Sragen, kata Agustina.
Rencana revisi Undang-Undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan dengan inisiasi DPR yang ditargetkan akan digedok pada tahun 2024. Revisi UU Kepariwisataan bertujuan untuk mencapai pemerataan pembangunan dan memberikan kesempatan promosi terintegrasi yang sama kepada seluruh destinasi pariwisata di Indonesia, termasuk desa wisata yang baru tumbuh, jelas Agustina.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti.Foto:iNews/Joko P
Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan Sragen secara keseluruhan, serta meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah tersebut. Dengan adanya revisi UU Kepariwisataan, diharapkan semua destinasi pariwisata mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang, tanpa memandang apakah mereka menjadi prioritas kebijakan pusat atau tidak, ungkap Agustina.
Dalam rangka meningkatkan promosi pariwisata, Kemenparekraf juga melakukan kegiatan festival, seperti BISA Fest (Bersih, Indah, Sehat, Aman Festival), yang memberi kesempatan kepada pelaku seni tradisional untuk dipamerkan dalam konsep festival. Potensi seni tradisional akan didokumentasikan dan diunggah ke laman resmi Kemenparekraf, ujar Agustina.
Pengembangan pariwisata di Sendang Kun Gerit dilakukan dengan menampilkan kesenian daerah seperti tayu, rodatan, tarian Jawa, dan wayang dalam BISA Fest, dengan harapan dapat menjadi ajang promosi destinasi wisata yang mempromosikan kearifan lokal.
Dengan adanya rencana revisi UU Kepariwisataan, diharapkan pembangunan pariwisata dapat dilakukan secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif secara sosial, budaya, dan ekonomi di lokasi sekitar destinasi pariwisata di Indonesia,, pungkas Agustina.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sragen, Joko Hendang Murdono, berharap pengembangan pariwisata itu dilakukan secara berkelanjutan dan memberi dampak sosial, budaya, dan ekonomi di lokasi sekitar destinasi pariwisata.
Dia mengatakan, dalam BISA Fest di Sendang Kun Gerit ini dilakukan dengan menampilkan kesenian daerah, seperti tayu, rodatan, tarian jawa, wayang, dan lainnya. Dia berharap dengan BISA Fest ini diharapkan menjadi ajang promosi destinasi wisata yang mengedepankan kearifan lokal, pungkas Joko.
Editor : Joko Piroso