SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Sebuah video beredar menampilkan kerumunan warga tengah melakukan interogasi terhadap sejumlah remaja yang disebutkan dalam keterangan merupakan kelompok klitih di wilayah Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.
Pengantar video itu tertulis "Enten klitih di area Mojolaban lur, niki orang Sragen sedanten, enten sik KS (Kera Sakti-Red) sama Terate (PSHT-Red) 1 orang. 8 yang ketangkap, 4 nabrak rencang kulo sampe mlebet rumah sakit. 8 orang tumut grup klitih sedanten, kaose njih lengkap atributan klitih".
Maksud tulisan tersebut menyampaikan informasi, ada pelaku klitih di Kecamatan Mojolaban sebanyak 8 orang. Mereka disebutkan berasal dari Kabupaten Sragen dimana dari 8 orang itu, 4 diantara menabrak teman si pembuat keterangan hingga harus dirawat di rumah sakit. 8 orang itu disebutkan ikut grup klitih.
Faktanya setelah dilakukan penelusuran diketahui bahwa keterangan di video itu tidak tepat. Kebenarannya adalah, warga tersebut sedang melakukan interogasi terhadap sejumlah remaja yang terlibat kecelakaan lalu lintas di jalan utara Markas Brigif 413 Mojolaban pada, Minggu (1/10/2023) sekira pukul 02.30 WIB.
"Jadi 8 orang remaja ini merupakan satu kelompok teman, mereka ini dari Sragen muter -muter ke Solo, Sukoharjo, dengan naik sepeda motor. Ketika sampai di pertigaan 413, diantara para remaja itu terlibat laka lantas," kata Kapolsek Mojolaban Polres Sukoharjo, AKP Tarto, saat dikonfirmasi, Senin (2/10/2023).
Pasca kejadian laka lantas dengan lokasi masuk Dukuh Jatimalang, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban tersebut, oleh sejumlah warga yang kebetulan di sekitar lokasi melakukan pengamanan dan meminta keterangan terkait asal daerah dan identitas para remaja itu.
"Mereka sempat digeledah karena dikira pelaku klitih. Baju atau atribut dipakai oleh para remaja itu malah komplit. Ada PSHT, ada Kera Sakti, tapi mereka ini merupakan sesama teman," terang Tarto.
Oleh petugas kepolisian yang datang setelah mendapat laporan warga, terhadap yang terlibat laka lantas dibawa ke pos lantas Grogol, sedangkan sisanya, atau yang tidak terlibat laka lantas di bawa ke Polsek Mojolaban.
"Karena yang laka lantas itu ada korbannya dan sudah dibawa ke rumah sakit. Sedangkan terhadap yang lainnya, setelah digeledah tidak ditemukan bukti membawa sajam. Mereka kemudian kami lakukan pembinaan di Polsek Mojolaban dengan membuat pernyataan dan selanjutnya kami pulangkan," ungkap Kapolsek.
Dengan penjelasan tersebut, Kapolsek menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terhasut oleh keterangan tulisan dalam video yang beredar. Keterangan dalam video itu diduga sengaja dibuat dengan tujuan membuat resah masyarakat.
"Intinya tidak benar jika para remaja dalam video yang beredar itu adalah pelaku klitih. Artinya, keterangan di video itu hoaks, sengaja ingin memancing emosi keresahan masyarakat terkait isu klitih," pungkas Kapolsek.
Editor : Joko Piroso