GROBOGAN, iNewsSragen.id - Banjir bandang melanda 33 desa di 12 kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sejak Senin, 5 Februari 2024, pukul 22.00 WIB. Banjir tersebut dipicu oleh intensitas curah hujan tinggi dan kiriman air dari hulu, menyebabkan Sungai Lusi, Sungai Serang, dan Sungai Tuntang meluap dan tidak mampu menampung debit air.
Kedua belas kecamatan yang terdampak meliputi Godong, Penawangan, Tawangharjo, Purwodadi, Toroh, Karangrayung, Geyer, Kedungjati, Tegowanu, Tanggungharjo, Gubug, dan Grobogan.
Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Grobogan mencatat bahwa ketinggian air di beberapa wilayah terpantau surut, namun di wilayah lainnya banjir masih bertahan dengan ketinggian air mencapai 50 cm.
Sebanyak 2.822 unit rumah terdampak banjir, dan jalan raya Purwodadi-Gubug mengalami limpasan yang mengakibatkan akses lalu lintas terputus. Kerugian materil juga terjadi, termasuk rusaknya talud dan rabat beton di Desa Karangpasar, Kecamatan Tegowanu, serta 56 Ha lahan persawahan yang ikut terdampak banjir.
BPBD Kabupaten Grobogan dan tim gabungan telah melakukan penanganan darurat dengan evakuasi masyarakat. Distribusi bantuan logistik untuk dapur umum dan nasi bungkus bagi warga yang terdampak banjir juga telah dilakukan.
Meskipun jalur Kereta Api sempat terganggu, informasi terbaru menyatakan bahwa jalur hilir kereta api antara Stasiun Karangjati dan Stasiun Gubug sudah dapat dilewati kereta api dengan kecepatan terbatas.
BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir susulan, mengingat prakiraan cuaca di wilayah Jawa Tengah masih memperkirakan hujan di beberapa daerah.
Pemeliharaan drainase diimbau untuk dilakukan agar infrastruktur keairan dapat berfungsi optimal dalam menampung dan mengalirkan debit air saat curah hujan tinggi.
Editor : Joko Piroso