GROBOGAN, iNewsSragen.id - Puluhan pedagang ikan bakar di Waduk Kedung Ombo, Grobogan, pada hari Senin siang telah melakukan aksi demo dan blokir jalan masuk menuju obyek wisata Kedung Ombo lama di Desa Rambat, Kecamatan Geyer, Grobogan, yang kini telah ditutup oleh pemerintah.
Mereka rencananya akan menghadang petugas dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) bersama Jasa Tirta, Jawa Tengah, yang rencananya akan meresmikan promosi perusahaan air minum.
Selain itu, dengan adanya perusahaan air minum, pemerintah juga akan membuka kembali wisata waduk Kedung Ombo dengan membuka lapak dagang kembali dengan wajah-wajah pedagang baru.
Sambil membentangkan poster tentang ketidakadilan pemerintah, puluhan emak-emak pedagang ikan bakar Waduk Kedung Ombo menolak keras dengan dibukanya kembali wisata lama.
Bahkan beberapa pedagang dan keluarga menggelar aksi makan nasi bungkus di depan aksi sebagai bentuk ungkapan perekonomian mereka yang menurun drastis akibat pengusiran pada lima tahun lalu.
Seperti Sutarmi, pedagang ikan bakar yang sudah dua puluh lima tahun bertahan di Waduk Kedung Ombo ini sempat diusir paksa dari lokasi wisata lama pada tahun 2017 lalu.
Sutarmi bersama ratusan pedagang lainnya dari dua desa yaitu Desa Kalangbancar dan Rambat, Kecamatan Geyer, Grobogan, akhirnya membuka lahan wisata baru di atas obyek wisata lama.
Namun obyek wisata baru yang diberi nama Wisata Wonosari yang masih dalam kondisi yang seadanya membuat para wisatawan menjadi enggan untuk datang, sehingga omset menurun drastis hingga lima puluh persen.
Mendengar akan dibukannya kembali obyek wisata lama, para pedagang bereaksi untuk melakukan penolakan, karena akan mematikan perekonomian pedagang yang kini sudah pindah.
Mengetahui adanya aksi para pedagang, petugas dari BBWS dan Jasa Tirta terpaksa membatalkan seluruh acara peresmian dan pembukaan wisata lama kembali yang seharusnya berlangsung pada Senin siang.
Winarno, tokoh masyarakat Desa Rambat, Kecamatan Geyer, Grobogan, mengambil sikap untuk melawan dan meminta pertanggungjawaban dari pemerintah. Pasalnya, hampir dua ratus pedagang ikan bakar Waduk Kedung Ombo menjadi terlantar.
Para pedagang menuntut agar wisata lama tetap ditutup, sesuai dengan keputusan dari pemerintah sendiri, dimana obyek wisata Waduk Kedung Ombo lama merupakan obyek vital yang penuh dengan jaringan listrik pembangkit listrik tenaga air, sehingga tidak boleh digunakan untuk pengumpulan massa yang banyak karena akan membahayakan pengunjung sendiri.
Dua jam setelah melakukan aksi dan menunggu kedatangan petugas dari BBWS dan Jasa Tirta yang tidak kunjung datang, para pedagang ikan bakar Waduk Kedung Ombo akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Sementara itu pedagang lainnya menutup akses masuk obyek wisata dengan memasang poster yang berisikan penolakan pembukaan wisata lama.
Mereka mengancam akan kembali turun ke jalan jika tuntutan mereka tidak diindahkan.
Editor : Joko Piroso