KLATEN,iNewsSragen.id - Berada tidak jauh dari pinggir Sungai Bengawan Solo, Kampung Butuh, Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dikenal luas hingga mancanegara dengan hasil karya warganya sebagai perajin wayang kulit.
Sebelum sampai pada tahap memanen buah manis sebagai perajin wayang kulit hingga dikenal secara luas, warga Kampung Butuh harus melalui proses panjang, jatuh bangun mempertahankan budaya sebagai desa pembuat wayang kulit.
Desa yang berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo ini terkenal dengan keramah tamahannya. Hal ini merupakan ciri khas masyarakat Jawa yang ditemukan di desa ini meskipun gempuran teknologi modern juga tak dapat dielakkan.
Keunikan di Desa Sidowarno, yakni selain bertani, masyarakatnya memiliki pekerjaan lain sebagai perajin wayang kulit. Pekerjaan ini cukup menunjang perekonomian masyarakat. Tidak hanya itu, banyaknya perajin wayang telah menjadi ciri khas desa sehingga terkenal sebagai Desa Wayang.
Budaya membuat wayang kulit yang telah berlangsung turun temurun dari generasi ke generasi ini telah membuat Astra Internasional menjadikannya sebagai satu dari ratusan Kampung Berseri Astra (KBA).
Seperti dituturkan Nardi yang dikenal dengan nama panggilan Baron Wayang (50), salah satu warga Desa Sidowarno pelestari budaya membuat wayang kulit. Ia mengaku merupakan generasi keempat dari leluhurnya.
"Perjalanan kami panjang untuk bisa eksis seperti ini. Sebelum pandemi ada ratusan perajin wayang yang berkarya, hingga kemudian tinggal lima orang saja. Tapi sekarang kembali bangkit ada sekira 80 perajin yang eksis," ungkap Baron saat ditemui pada, Kamis (15/8/2024).
Editor : Joko Piroso