SRAGEN, iNewsSragen.id - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sragen mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2024, dengan 425 kasus tercatat sejak Januari hingga 12 November 2024.
Angka ini hampir tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang hanya mencatat 124 kasus tanpa adanya kematian.
Dari 425 kasus di 2024, terdapat tujuh kasus kematian, yang menunjukkan peningkatan yang cukup mengkhawatirkan.
Kepala Dinas Kesehatan Sragen, Udayanti Proborini, menjelaskan bahwa meskipun jumlah kasus meningkat, terutama dengan masuknya musim penghujan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran DBD, termasuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara berkala dan edukasi masyarakat.
PSN yang dilakukan setiap 5 hingga 7 hari dianggap sebagai langkah pencegahan paling efektif untuk mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor penyebab DBD.
Selain itu, Udayanti juga menyoroti pentingnya kewaspadaan dini melalui Rumah Sakit yang telah memanfaatkan aplikasi untuk memantau kondisi pasien. Meningkatnya kasus DBD juga dipengaruhi oleh siklus lima tahunan yang menyebabkan fluktuasi jumlah kasus, terutama ketika terjadi perubahan musim, dari kemarau ke penghujan.
Kepala Dinas Kesehatan Sragen, Udayanti Proborini.Foto:iNews/Joko P
Meski ada penurunan kasus kematian setelah Oktober 2024, Dinkes tetap terus berupaya untuk menekan angka kasus, dengan penekanan pada pencegahan dan edukasi kepada masyarakat.
Meskipun ada peningkatan kasus, pihak Dinkes berharap dengan pencegahan yang konsisten dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, kasus DBD dapat terkendali dengan baik.
Editor : Joko Piroso