SUKOHARJO,iNewsSragen.id – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Pemaparan dan Diskusi Visi, Misi, serta Program Kerja Calon Rektor yang berlangsung di Auditorium Moh. Djazman UMS, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Senin (3/2/2025). Acara diikuti tujuh kandidat.
Sekretaris Rektor UMS, Prof. Dr. Anam Sutopo, S.Pd., M.Hum, menjelaskan, dari tujuh nama yang berkompetisi, nantinya akan diambil tiga nama tanpa mempertimbangkan skor untuk selanjutnya dikirim ke Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan diputuskan siapa yang terpilih.
"Setelah pemaparan selanjutnya memasuki tahap akhir dengan diserahkannya tiga nama calon rektor kepada PP Muhammadiyah yang akan dibahas besok Selasa, (4/2/2025)," kata Anam dalam keterangannya kepada awak media..
Ia mengungkapkan proses ini sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan, tiga calon tersebut diajukan tanpa skor dan tanpa urutan berdasarkan abjad. Tiga nama yang diajukan ini dianggap mumpuni dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
"Jadi, tidak ada yang lebih unggul satu sama lain dalam penilaian kami, karena ketiganya sudah melalui proses seleksi yang ketat,” ujarnya.
Dijelaskan, tahapan seleksi calon rektor dimulai dengan menjaring 800 dosen di lingkungan UMS. Dari jumlah tersebut, disaring menjadi 109 dosen yang memenuhi syarat, yaitu memiliki pengalaman jabatan struktural minimal satu periode (empat tahun) serta keanggotaan Muhammadiyah minimal lima tahun.
Selanjutnya, panitia bekerja sama dengan Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) UMS memastikan bahwa hanya kandidat terbaik yang diajukan. Dari 109 kandidat, akhirnya mengerucut menjadi tujuh calon, yang terdiri enam yang pernah memiliki jabatan sebagai Wakil Rektor dan satu Dekan.
“Di tahap akhir, kami melakukan proses pemilihan dengan menitikberatkan pada musyawarah. Jika dalam musyawarah tidak diperoleh kesepakatan, maka dilakukan pemungutan suara untuk menentukan tiga besar," bebernya.
"Namun, perlu dicatat bahwa suara terbanyak bukan berarti otomatis terpilih, karena keputusan akhir ada di PP Muhammadiyah,” sambungnya.
Editor : Joko Piroso