Arus Mudik Melintasi Hutan Gundih Mulai Meningkat, Rest Area Siap Menyambut Pemudik

GROBOGAN, iNewsSragen.id - Jumlah kendaraan pemudik yang melintasi wilayah Grobogan mulai mengalami peningkatan. Bagi pemudik yang merasa lelah saat melewati Hutan Gundih, mereka bisa singgah sejenak di rest area Desa Monggot, Kecamatan Geyer, untuk beristirahat sambil menikmati kuliner dan suasana alam yang masih asri serta sejuk.
Hingga H-5 Lebaran, volume kendaraan yang melintas di jalur Hutan Gundih, Desa Monggot, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah terus meningkat. Sebagian besar kendaraan berasal dari arah Pati, Kudus, Blora, dan Semarang yang menuju Solo dan sebaliknya, dengan dominasi kendaraan roda dua.
Untuk mengantisipasi kelelahan pemudik, sebuah rest area di kawasan Hutan Gundih telah disiapkan sebagai tempat istirahat sementara. Bahkan, beberapa warung makan yang sebelumnya hanya buka pada siang hari kini mulai beroperasi lebih awal guna melayani pemudik.
Rest area ini menawarkan kenyamanan bagi para pemudik yang ingin beristirahat sejenak. Mereka bisa menikmati beragam kuliner khas daerah sambil bersandar di bawah rindangnya pepohonan jati yang sejuk.
Salah seorang pemudik, Ngarfani, yang melakukan perjalanan bersama istrinya dari Sukoharjo menuju Pati, mengaku merasakan kelelahan dan badan pegal sehingga memutuskan untuk berhenti sejenak di rest area tersebut.
"Saya dan istri memilih beristirahat di sini karena suasananya nyaman. Kami menempuh perjalanan dengan motor, dan jalur ini masih cukup sepi, sehingga perjalanan terasa lebih cepat," ungkapnya.
Setelah satu jam beristirahat, Ngarfani dan istrinya kembali melanjutkan perjalanan menuju Pati.
Peningkatan Pemudik di Rest Area Hutan Gundih
Menurut pengelola warung makan di rest area tersebut, jumlah pemudik yang singgah mengalami peningkatan, meskipun belum menunjukkan lonjakan yang signifikan.
Demi meningkatkan kenyamanan para pemudik, pengelola warung di kawasan rest area bergotong-royong memperbaiki fasilitas, termasuk menutup kubangan air dengan batu dan tanah urug.
Selain menyediakan tempat istirahat, pemilik warung juga menyiapkan layanan truk derek 24 jam untuk membantu kendaraan roda empat atau lebih yang mengalami kendala di perjalanan.
Marmo, pemilik warung di Rest Area Hutan Gundih, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan truk derek di pinggir jalan Grobogan-Solo, sehingga bisa lebih cepat menangani kendaraan yang mengalami masalah.
"Kami siap melayani pemudik selama 24 jam. Jika ada kendaraan yang mengalami kendala, mereka bisa langsung menghubungi kami untuk mendapatkan bantuan," jelas Marmo.
Meskipun berada di tengah hutan, pemudik tidak perlu khawatir soal fasilitas. Rest area ini sudah dilengkapi dengan tempat ibadah (mushola) dan kamar mandi yang bersih, sehingga pemudik dapat tetap menjalankan ibadah dengan nyaman.
Dari segi keamanan, pihak Perhutani KPH Gundih bekerja sama dengan aparat keamanan untuk berjaga dan berpatroli selama 24 jam. Langkah ini diambil guna mencegah potensi tindak kejahatan, mengingat kawasan hutan cukup luas dan rawan terhadap aksi kriminalitas.
Bagi para pemudik yang melintasi jalur Hutan Gundih, diharapkan untuk selalu berhati-hati. Pasalnya, jalur ini memiliki banyak tikungan curam serta tanjakan yang cukup tajam.
Dengan adanya rest area ini, diharapkan para pemudik dapat lebih nyaman dan aman dalam perjalanan pulang ke kampung halaman.
Editor : Joko Piroso