get app
inews
Aa Text
Read Next : Hasil Audensi Warga vs Pemdes, Desa Jati Bersikukuh Tolak Tindak Lanjut LHP Inspektorat

Klarifikasi Kades Trombol Soal Pemberitaan Miring Pembangunan Talud: Saya Tidak Dikonfirmasi

Kamis, 17 Juli 2025 | 15:17 WIB
header img
Kades Trombol, Sugiyanto saat meninjau ke lokasi bangunan talud.Foto: iNews/Sugiyanto

SRAGEN, iNewsSragen.idKepala Desa Trombol, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Sugiyanto, memberikan klarifikasi terkait pemberitaan negatif dari salah satu media yang menyebut pembangunan talud di desanya diduga tidak sesuai spesifikasi teknis.

Sugiyanto menyayangkan pemberitaan tersebut karena dinilai tidak berimbang. Ia menegaskan, pihaknya sama sekali tidak pernah dimintai konfirmasi sebelum berita itu dipublikasikan. Akibatnya, ia tidak memiliki kesempatan untuk menjelaskan kondisi sebenarnya.

“Saya tidak dikonfirmasi sebelumnya, baik secara langsung maupun melalui sambungan telepon. Tahu-tahu berita sudah terbit dan ramai dibicarakan. Padahal, kami seharusnya diberikan ruang untuk menjelaskan,” kata Sugiyanto saat ditemui pada Kamis (17/7/2025).

Sugiyanto mengaku mengetahui berita itu justru dari laporan warga. Padahal, menurutnya, Pemerintah Desa butuh waktu untuk memeriksa langsung ke lapangan sebelum bisa memberikan keterangan yang akurat.

“Kami harus cek dulu di lapangan, karena kami pun belum tahu pasti penyebab retakan. Bisa jadi karena faktor alam, pergeseran tanah, atau penyebab lain. Jadi, tak semestinya langsung menyimpulkan tanpa data,” ujarnya.

Lebih jauh, Sugiyanto menilai pemberitaan yang menyudutkan pemerintah desa seharusnya tetap mengacu pada kode etik jurnalistik, termasuk prinsip keberimbangan dan kewajiban konfirmasi.

“Dalam jurnalistik, konfirmasi itu mutlak. Tanpa itu, berita jadi tidak objektif dan bisa membentuk opini yang menyesatkan. Apalagi ini menyangkut nama baik institusi pemerintah,” ucapnya.

Ia juga mempertanyakan tudingan soal ketidaksesuaian spesifikasi bangunan yang tidak dijelaskan secara teknis dalam berita.

“Kalau dibilang tidak sesuai spek, ya dijelaskan saja. Apanya yang tidak sesuai? Tebalnya? Komposisi materialnya? Harusnya ada data pendukung agar masyarakat tidak tersesat oleh opini,” imbuhnya.

Sugiyanto turut menyoroti ketidakjelasan identitas penulis dalam berita tersebut. Ia menilai, ketidakjelasan itu membuat publik bertanya-tanya soal niat dan profesionalisme media bersangkutan.

“Kalau berita tidak mencantumkan nama penulis, lalu siapa yang bertanggung jawab? Ini penting, agar publik percaya bahwa berita tersebut disusun secara profesional, bukan berdasarkan asumsi atau pesanan,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sugiyanto juga menunjukkan hasil dokumentasi fisik pembangunan talud yang sempat diberitakan. Ia menegaskan, Pemerintah Desa Trombol sangat terbuka terhadap kontrol publik, dan siap menerima kritik serta saran demi perbaikan pembangunan ke depan.

“Kami tidak menutup diri. Silakan dikritik jika ada kekurangan. Tapi mari sampaikan secara baik, berdasar fakta, dan kalau bisa, disertai dengan solusi. Jangan langsung menyudutkan tanpa dasar,” ucapnya.

Sugiyanto menyatakan bahwa kritik yang konstruktif justru dibutuhkan sebagai bahan evaluasi. Ia berharap ke depan komunikasi antara pemerintah desa, media, dan masyarakat bisa terjalin lebih sehat dan saling menghargai.

“Kami percaya, lewat komunikasi yang baik, semua pihak bisa berkontribusi untuk kemajuan desa. Kritik kami terima, tapi mari kita salurkan dengan cara yang etis dan solutif,” pungkasnya.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut