Stop Perundungan! SI-SOPAN, Terobosan Sragen Dorong Sekolah Aman Anak

Sragen, iNewsSragen.id – Upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman kembali menemukan momentumnya lewat inovasi lokal yang inspiratif dari Sragen, Jawa Tengah. Sebuah program bertajuk SI-SOPAN (Stop Perundungan Anak Sekolah) hadir sebagai solusi digital dan edukatif dalam mencegah serta menangani kasus perundungan di jenjang sekolah dasar.
Digagas oleh Maya Yulita Supriehhatin, M.Pd, seorang pengawas sekolah di Sragen, SI-SOPAN mengusung pendekatan berbasis teknologi sederhana melalui platform G-Sites yang diintegrasikan dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya” dalam Kurikulum Merdeka.
Program ini mulai diuji coba pada 29 Agustus 2023 di lima SD di Kecamatan Sambungmacan dan Ngrampal, dan resmi diterapkan secara penuh sejak 5 Januari 2024.
SI-SOPAN menyajikan fitur-fitur edukatif seperti, Komik dan dongeng digital bertema anti-perundungan, Kuis interaktif untuk menguji pemahaman siswa, Galeri karya siswa, Kanal pelaporan rahasia untuk siswa dan orang tua, Konten pembelajaran digital yang dapat digunakan guru dan wali murid.
“Sebelum SI-SOPAN, pemahaman siswa sangat rendah. Sekarang, 95 persen siswa sudah mengenali bentuk dan cara mencegah perundungan. Ini bukan sekadar teknologi, tapi keberanian untuk mendidik dengan pendekatan yang sesuai dunia anak-anak,” kata Maya Yulita, Jumat (18/7/2025).
Berdasarkan evaluasi sejak Agustus 2023 hingga April 2024, terjadi penurunan signifikan kasus perundungan di sekolah uji coba. Sebelumnya, hanya sekitar 30 persen siswa yang memahami perundungan; setelah SI-SOPAN diterapkan, angka itu melonjak menjadi 95 persen.
Lebih dari sekadar aplikasi, SI-SOPAN memperkuat komunikasi antara guru dan orang tua, sehingga pemantauan sikap dan tindakan siswa bisa dilakukan secara kolaboratif dan responsif.
“Kami ingin anak-anak merasa aman saat datang ke sekolah, bukan takut. SI-SOPAN bukan sekadar aplikasi, tapi gerakan untuk menciptakan sekolah yang lebih manusiawi dan beradab,” tegas Maya.
Inovasi ini membuka peluang adopsi luas di berbagai wilayah sebagai model nasional untuk pencegahan perundungan berbasis teknologi dan gotong royong sekolah–masyarakat.
Editor : Joko Piroso