get app
inews
Aa Text
Read Next : Komunitas dan Tokoh di Bumi Sukowati Gelar Sarasehan Budaya, Sragen sebagai Pasrah Legen

Jejak Keraton Mangkubumi di Sragen Mulai Terungkap, Pastika Temukan Situs Diduga Lokasi Keraton

Senin, 21 Juli 2025 | 21:27 WIB
header img
Tim Ekspedisi Mangkubumi saat meninjau lokasi situs diduga bekas Keraton Mangkubumi di Dukuh Glagah, Desa Dukuh, Tangen, Sragen.Foto:iNews/Joko P

SRAGEN, iNewsSragen.id — Pusat Sejarah dan Tradisi Sukowati (Pastika) Sragen menginisiasi Program Ekspedisi Mangkubumi untuk mengungkap jejak sejarah Pangeran Mangkubumi di wilayah Sragen. Program ini dimulai dengan kegiatan bedah babad dan serat kuno, seperti Babad Kemalon, Serat Kuntharatama, dan Babad Giyanti.

Ketua Pastika Sragen, Lilik Mardiyanto, menyampaikan bahwa hasil kajian awal telah mengidentifikasi lebih dari 50 titik di Sragen yang menjadi jalur perjalanan Mangkubumi. Puluhan titik ini akan dieksplorasi lebih lanjut mulai tahun 2026.

“Di setiap titik kami gali narasi tutur, peninggalan sejarah, hingga seni tradisi lokalnya,” jelas Lilik, Senin (21/7/2025).

Bedah naskah kuno tersebut berlangsung intensif selama dua bulan terakhir. Tim terdiri dari 15 pegiat sejarah yang rutin bertemu setiap pekan. Lilik menambahkan, mereka juga memadukan naskah dengan peta Belanda tahun 1861-1862 untuk mencocokkan nama-nama wilayah dalam babad.

Salah satu lokasi penting disebutkan dalam Babad Giyanti Jilid III, yaitu Jakawal yang diyakini sebagai Desa Jekawal, Kecamatan Tangen, Sragen saat ini. Naskah menyebut Pangeran Mangkubumi pernah mendirikan keraton lengkap dengan alun-alun dan masjid di wilayah tersebut.

Penelusuran lapangan pada Minggu (20/7/2025) lalu menemukan batu lumpang berlubang dan pecahan gerabah serta keramik yang diduga berasal dari masa lampau.

Pecahan keramik dan gerabah kuno ditemukan di hutan Alas Lumpang, yang diyakini sebagai salah satu titik perjalanan Pangeran Mangkubumi.Foto:iNews/Joko P

Warga setempat, Mbah Jaman (61), menuturkan bahwa ia telah mengumpulkan batu-batuan di sekitar hutan Puntuk Alas Lumpang selama 45 tahun. Salah satu batu lumpang yang diduga sebagai yoni pernah ditemukan dan disatukan di satu titik, meskipun saat itu belum disadari nilai sejarahnya.

“Dulu itu dikenal sebagai alas beran, sekarang tanahnya subur ditanami tebu. Semoga temuan ini memperkuat bahwa di sini dulunya memang lokasi keraton,” ujarnya.

Ekspedisi ini akan berlanjut dengan eksplorasi setiap lokasi untuk menemukan sisa-sisa budaya, arkeologi, dan narasi sejarah yang berkaitan dengan eksistensi Pangeran Mangkubumi di Sragen.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut