Ledakan Sumur Minyak Rakyat di Blora Buat Warga Panik, 50 KK Dievakuasi

BLORA, iNewsSragen.id – Ledakan besar dari titik sumur minyak rakyat yang terbakar di Desa Gandu, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, membuat warga panik dan berhamburan menyelamatkan diri. Peristiwa yang terjadi pada Senin (18/8/2025) pagi ini memperparah kondisi kebakaran yang sejak beberapa hari terakhir belum berhasil dipadamkan.
Asap hitam pekat membubung tinggi disertai kobaran api yang semakin besar. Suara dentuman ledakan terdengar hingga radius ratusan meter, membuat warga sekitar bergegas meninggalkan rumah mereka.
Sebanyak 50 kepala keluarga (KK) akhirnya dievakuasi oleh petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, TNI-Polri, Satpol PP, pemerintah desa, serta stakeholder terkait. Evakuasi dilakukan untuk mengantisipasi bahaya lanjutan seperti ledakan susulan, gas beracun, hingga meluasnya kobaran api ke pemukiman warga.
Seorang warga bernama Suyarmi, yang rumahnya hanya berjarak 100 meter dari titik kebakaran, mengaku kaget saat mendengar suara ledakan keras. “Saya dengar ledakan besar, terus lihat api makin besar dan asap hitam pekat. Saya langsung ajak keluarga mengungsi, bawa barang seadanya,” ujarnya.
Ia bersama beberapa warga lain memilih mengungsi ke dekat hutan dengan mendirikan tenda darurat beralaskan terpal. Sementara sebagian warga lain menumpang ke rumah kerabat di desa terdekat. Kondisi darurat ini membuat warga hanya membawa barang-barang penting, sementara sebagian besar harta benda ditinggalkan.
“Kami berharap pemerintah segera menangani kebakaran ini, supaya bisa tenang kembali seperti semula,” tambah Suyarmi.
Hingga Senin siang, api dari titik sumur minyak masih terus membesar. Petugas pemadam kebakaran yang terdiri dari Satpol PP Blora, PPSDM Bojonegoro, serta bantuan enam unit tangki suplai air terus berupaya melakukan pendinginan dan pemadaman.
Namun, kondisi di lapangan tidak mudah. Sumber api berasal dari sumur minyak rakyat yang masih mengeluarkan semburan minyak mentah bercampur gas. Hal ini membuat api sulit dikendalikan meskipun sudah dilakukan penyemprotan air dan upaya penutupan area sekitar.
Tim gabungan mengakui masih ada kendala teknis, termasuk keterbatasan peralatan khusus untuk mengatasi kebakaran minyak tradisional. Situasi diperparah dengan lokasi sumur yang dekat dengan permukiman warga, sehingga strategi pemadaman harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Untuk mencegah jatuhnya korban tambahan, aparat keamanan memasang garis pengaman dan menutup akses warga menuju titik kebakaran. Selain itu, hewan ternak milik masyarakat juga ikut dievakuasi agar tidak terjebak di kawasan berbahaya.
BPBD Blora menegaskan bahwa posko darurat sudah disiapkan bagi warga yang mengungsi. Mereka juga menyalurkan bantuan logistik darurat berupa makanan siap saji, air bersih, dan obat-obatan.
Tragedi ini kembali menyoroti aktivitas penambangan minyak rakyat yang banyak tersebar di wilayah Blora. Meski menjadi sumber ekonomi bagi sebagian warga, aktivitas pengeboran tradisional yang tidak memenuhi standar keselamatan kerap menimbulkan kecelakaan fatal.
Kasus kebakaran dan ledakan sumur minyak rakyat sebelumnya juga pernah terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pemerintah daerah bersama aparat kepolisian berencana melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan penyebab pasti kebakaran sekaligus mencari solusi jangka panjang agar kejadian serupa tidak terulang.
Hingga berita ini diturunkan, kobaran api masih terlihat jelas dari kejauhan, sementara warga sekitar memilih tetap berada di lokasi pengungsian. Tim pemadam masih berupaya melakukan penanganan dengan dukungan berbagai pihak.
Editor : Joko Piroso