get app
inews
Aa Text
Read Next : Bupati Sukoharjo Hadiri HUT ke-27 PAN, Ajak Masyarakat Hidup Sehat

PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya, Rumah Keduanya Digerebek Massa

Minggu, 31 Agustus 2025 | 23:06 WIB
header img
Politisi PAN Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio dan Surya Utama alias Uya Kuya.Foto: Instagram

JAKARTA, iNewsSragen.id - Partai Amanat Nasional (PAN) resmi menonaktifkan dua kader sekaligus anggota DPR RI, yakni Eko Hendro Purnomo atau yang lebih dikenal sebagai Eko Patrio, serta Surya Utama atau Uya Kuya. Keputusan itu diumumkan pada Minggu (31/8/2025) dan berlaku efektif mulai Senin, 1 September 2025.

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, dalam keterangan resminya menegaskan bahwa langkah tersebut diambil setelah mencermati dinamika politik dan situasi sosial yang berkembang belakangan ini. “Mencermati dinamika dan perkembangan saat ini, DPP PAN memutuskan untuk menonaktifkan Saudaraku Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Saudaraku Surya Utama (Uya Kuya) sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PAN DPR RI, terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025,” kata Viva Yoga dalam video yang diunggah akun resmi Instagram @amanatnasional.

Keputusan PAN muncul di tengah situasi panas menyusul aksi massa yang mendatangi rumah keduanya pada Sabtu (30/8/2025) malam. Rumah Eko Patrio di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, menjadi sasaran amukan warga. Massa yang datang berbondong-bondong melempari kaca rumah hingga pecah. Tak lama berselang, sejumlah orang berhasil masuk ke pekarangan dan membawa keluar barang-barang berharga seperti sepeda lipat, televisi LED, tas peralatan dapur, dan sejumlah barang elektronik lainnya.

Kericuhan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Eko Patrio menyampaikan permintaan maaf terbuka melalui akun Instagram @ekopatriosuper. Dalam pernyataannya, Eko mengaku menyesali tindakan dan pernyataannya yang memicu keresahan publik, terutama setelah insiden tragis yang menewaskan Affan Kurniawan dalam bentrokan pada Kamis (28/8/2025) malam.

“Saya Eko Patrio menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada masyarakat atas keresahan yang timbul akibat perbuatan yang saya lakukan,” ujar Eko. Ia menambahkan, ke depan akan lebih berhati-hati dalam bersikap maupun menyampaikan pendapat kepada publik.

Tak jauh berbeda, rumah Uya Kuya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, juga mengalami nasib serupa. Rekaman video yang beredar memperlihatkan massa merangsek masuk setelah membobol pagar rumah. Mereka merusak sejumlah bagian rumah dan menjarah barang-barang dari dalam, mulai dari elektronik, kursi, alat kebersihan, bahkan seekor kucing peliharaan Uya turut dibawa oleh massa.

Peristiwa itu terjadi setelah Uya juga menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Dalam pernyataan video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya @king_uyakuya, ia menegaskan penyesalannya. “Saya Uya Kuya, menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, tulus dari hati saya yang paling dalam. Saya memahami apa yang terjadi belakangan ini mengakibatkan luka yang dalam bagi masyarakat Indonesia,” katanya.

Uya menegaskan tidak ada niat untuk memperkeruh keadaan. Namun, ia mengakui pernyataan dan sikapnya selama ini telah menyinggung banyak pihak. “Tidak ada sedikit pun niat dari kami untuk membuat suasana ini menjadi gaduh,” lanjutnya.

Kejadian penyerangan rumah dua anggota DPR RI dari Fraksi PAN ini menjadi sorotan publik nasional. Banyak pihak menilai langkah cepat DPP PAN menonaktifkan keduanya sebagai bentuk tanggung jawab partai dalam meredam kegaduhan. Meski demikian, aparat kepolisian tetap melakukan penyelidikan terkait aksi massa yang berujung pada perusakan dan penjarahan tersebut.

Pihak kepolisian menegaskan bahwa tindakan main hakim sendiri tidak dapat dibenarkan. Aksi massa yang merusak dan menjarah rumah pribadi masuk dalam kategori tindak pidana. Polisi berkomitmen mengusut pelaku perusakan sekaligus mengamankan situasi agar tidak terjadi aksi serupa di tempat lain.

Hingga Minggu malam, aparat gabungan TNI-Polri masih berjaga di sekitar rumah Eko Patrio dan Uya Kuya. Penjagaan dilakukan untuk mencegah terulangnya aksi massa sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat sekitar.

Peristiwa ini menjadi pengingat betapa cepatnya situasi politik dapat memicu reaksi keras di masyarakat. Langkah PAN menonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dinilai penting untuk meredakan ketegangan sekaligus menunjukkan komitmen partai menjaga stabilitas politik di tengah situasi yang sedang bergejolak.

Pesan Redaksi iNews

Kami mendukung penyampaian aspirasi dengan cara yang bermartabat.

Unjuk rasa hak setiap warga, jangan sampai merusak, melukai, atau memecah belah.

Tetap menjaga ketertiban, menghargai sesama, dan menjukkan bahwa suara rakyat bisa disampaikan dengan damai.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut