Misteri Paket Kepala Babi untuk Kreator Konten Instagram, Kasus Hebohkan Warganet

BOGOR, iNewsSragen.id - Seorang kreator konten Instagram dengan akun @walikonten menjadi korban teror paket misterius yang berisi kepala babi. Paket tersebut dikirim ke rumah kontrakannya di wilayah Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (5/9/2025) sore.

Kasus ini langsung menghebohkan warganet karena beberapa waktu belakangan, akun @walikonten cukup aktif mengunggah konten yang menyinggung isu publik, termasuk demo akhir Agustus dengan 17+8 tuntutan rakyat.

Menurut keterangan pemilik akun, paket mencurigakan itu pertama kali diketahui setelah diberitahu bu RT dan rekannya. Paket diletakkan di depan pagar rumah, tanpa resi pengiriman, hanya tertulis nama penerima Raksa Kalam Nasution.

“Paket ini cukup mencurigakan, karena hanya ada nama penerima yaitu gua (Raksa), alamat, dan nama pengirim yaitu Robi Darwis. Tidak ada resi atau keterangan lainnya,” kata Raksa dalam unggahan di Instagramnya, Minggu (7/9/2025).

Karena curiga, Raksa langsung menghubungi temannya bernama Robby Darwish, yang namanya tercantum sebagai pengirim. Namun, Robby mengaku tidak pernah mengirim paket apa pun.

Merasa janggal, Raksa kemudian meminta bantuan satpam perumahan untuk ikut mengecek paket tersebut. Ia juga menghubungi pihak kepolisian dan sejumlah rekannya yang bekerja di pemerintahan untuk menjadi saksi.

Sekitar pukul 17.45 WIB, polisi tiba di lokasi. Raksa tetap tidak berani membuka paket itu sendirian. Akhirnya, paket dibuka di hadapan polisi, satpam, dan saksi-saksi lainnya.

“Betapa kagetnya gua ketika ternyata isi paket itu adalah kepala babi,” ungkapnya.

Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait asal-usul paket misterius tersebut. Belum ada keterangan resmi mengenai siapa yang mengirimkan paket teror itu dan apa motif di balik aksinya.

Kasus ini menjadi sorotan publik, terutama karena paket tersebut dikirim setelah Raksa aktif menyuarakan isu-isu kritis melalui kontennya. Polisi mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak menyebarkan spekulasi sebelum hasil penyelidikan resmi diumumkan.

Editor : Joko Piroso