get app
inews
Aa Text
Read Next : Musda ke-20 Partai Golkar Sragen Tegaskan Soliditas dan Konsolidasi Menuju Pemilu 2029

Pagar Nusa Kecam Keras Tayangan “Xpose Uncensored” yang Lecehkan Ponpes Lirboyo, Desak KPI Bertindak

Rabu, 15 Oktober 2025 | 17:56 WIB
header img
Ketum PP Pagar Nusa NU Muchamad Nabil Haroen.Foto:iNews/ Dok. Nanang SN

SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU), Muchamad Nabil Haroen, mengecam keras programXpose Uncensored” di Trans7 yang dinilai melecehkan Pondok Pesantren Lirboyo serta merendahkan para kiai, santri, dan alumninya.

Menurut Nabil, tayangan yang disiarkan pada 13 Oktober 2025 itu bukan sekadar keliru, tetapi mencederai martabat pesantren dan nilai-nilai keagamaan yang menjadi fondasi moral bangsa.

“Pesantren bukan panggung olok-olok. Ia adalah rumah ilmu, benteng akhlak, dan pusat perjuangan moral bangsa. Apa pun bentuk hiburan, tidak boleh melukai kehormatan lembaga keagamaan yang ikut berjuang memerdekakan republik ini,” tegas Nabil Haroen dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (15/10/2025).

Ia menegaskan, pelecehan terhadap pesantren sama dengan melecehkan sejarah perjuangan bangsa. Pesantren, menurutnya, memiliki kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembentukan karakter Indonesia.

“Darah para santri menetes di medan perang, doa para kiai menjadi kekuatan spiritual republik. Maka, melecehkan pesantren sama saja dengan melecehkan sejarah bangsa,” ujarnya.

Tayangan “Xpose Uncensored” menuai gelombang kecaman luas di media sosial, terutama setelah segmen satir yang menggambarkan kehidupan pesantren dianggap menyinggung tradisi dan etika santri. Tagar #BoikotTrans7 pun menjadi trending, diikuti protes dari berbagai organisasi mahasiswa, alumni pesantren, dan tokoh NU.

Meskipun pihak Trans7 telah menyampaikan permintaan maaf melalui Kepala Departemen Programming, Renny Andhita, Gus Nabil menilai langkah itu belum cukup.

“Luka moral tidak bisa dihapus dengan kata maaf. Harus ada tanggung jawab nyata, klarifikasi terbuka, dan evaluasi total dalam sistem produksi konten di Trans7,” tandasnya.

Disisi lain, Pagar Nusa mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk segera menindaklanjuti dugaan pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) oleh Trans7.

“Kami mendorong KPI agar bertindak tegas. Jangan biarkan media publik menormalisasi pelecehan terhadap simbol keagamaan dan lembaga pendidikan Islam. Sangat penting literasi budaya dan keagamaan bagi media," sebutnya.

“Santri dan pesantren bukan sekadar simbol. Mereka pelaku sejarah, penjaga Indonesia dengan ilmu, akhlak, dan pengorbanan. Media harus menghormati itu, bukan memelintirnya untuk hiburan,” tegas Gus Nabil.

Sebagai langkah konstruktif, Gus Nabil mengusulkan agar Trans7 menayangkan program khusus tentang kontribusi pesantren bagi bangsa, sebagai bentuk pemulihan moral dan edukasi publik.

“Biarlah publik tahu, bahwa di balik kemerdekaan ini ada darah, doa, dan pengorbanan santri. Pesantren bukan masa lalu, ia masa depan bangsa yang beradab,” pungkasnya.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut