PINSAR Indonesia Dorong Sinergi Pelaku Perunggasan untuk Stabilitas Harga dan Kesejahteraan Peternak
SOLO, iNewsSragen.id – Dunia perunggasan nasional diharapkan mampu menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kesejahteraan peternak melalui sinergi yang kuat antara pelaku usaha, pemerintah, dan organisasi profesi. Hal tersebut disampaikan dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-VI Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (PINSAR) Indonesia, yang digelar di Yogyakarta pada 10 Agustus 2024.
Ketua Umum terpilih PINSAR Indonesia, Singgih Januratmoko, menegaskan bahwa sektor perunggasan memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional, terutama di bidang protein hewani. Ia mengajak seluruh pengurus dan pelaku perunggasan untuk bersama-sama memperjuangkan eksistensi peternak unggas di tengah fluktuasi harga pasar dan kondisi lingkungan yang semakin kompleks.
“Kita perlu menjaga agar peternak tetap eksis, harga jual stabil, dan situasi usaha kondusif. Tanpa sinergi semua pihak, industri perunggasan tidak akan tumbuh berkelanjutan,” ujar Singgih.
Sementara itu, Ketua PINSAR Jawa Tengah di Solo Raya, Pardjoeni, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran seluruh pelaku industri perunggasan mulai dari supplier, pabrik pakan, produsen bibit, hingga peternak mandiri untuk berkontribusi positif dalam menciptakan ekosistem produksi yang sehat dan kompetitif.
Menurut Pardjoeni, keseimbangan antara produksi dan harga menjadi faktor kunci agar sektor perunggasan tetap berdaya saing di pasar domestik maupun internasional. Ia juga mengingatkan pentingnya dukungan pemerintah dalam pengawasan rantai pasok dan penetapan kebijakan harga yang berpihak pada peternak rakyat.
“Kami berharap semua pihak, terutama pemerintah dan pelaku usaha, bisa bersama mengawal harga agar tetap kompetitif. Ketika harga stabil, peternak akan semakin sejahtera dan sektor ini bisa tumbuh berkelanjutan,” jelasnya.
Ketua PINSAR Jawa Tengah, Pardjoeni.Foto:iNews/Joko P
Lebih lanjut, PINSAR juga menyatakan komitmennya untuk mendukung berbagai program strategis pemerintah, seperti program makan bergizi gratis, penurunan angka stunting, dan peningkatan gizi masyarakat. Melalui program-program tersebut, sektor perunggasan diharapkan mampu menjadi penopang utama pemenuhan kebutuhan gizi nasional.
PINSAR Jawa Tengah pun menyatakan dukungan penuh terhadap visi besar pemerintah menuju “Indonesia Emas 2045”, dengan menjadikan perunggasan sebagai salah satu pilar ketahanan pangan nasional.
“Kami optimistis, dengan kolaborasi yang kuat antara peternak, pemerintah, dan pelaku industri, target Indonesia Emas 2045 bisa kita capai bersama,” tambah Pardjoeni.
Munas ke-VI PINSAR ini juga menjadi momentum konsolidasi organisasi dan forum komunikasi bagi para peternak unggas di seluruh Indonesia untuk menghadapi tantangan industri yang semakin dinamis.
Editor : Joko Piroso