Jelang HKSN, Pelajar SMAN 1 Sumberlawang Sragen Gaungkan Gerakan Anti Bullying
SRAGEN, iNewsSragen.id - Ratusan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Rabu (17/12/2025), mendeklarasikan Gerakan Rukun Sama Teman sebagai upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan serta perundungan (bullying). Aksi ini digelar menjelang peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun ini.
Deklarasi tersebut dilatarbelakangi keprihatinan pihak sekolah dan siswa atas masih maraknya praktik bullying di lingkungan pendidikan, baik yang disadari maupun tidak disadari oleh pelaku. Bullying verbal yang kerap dianggap candaan dinilai masih sering terjadi di kalangan pelajar.
Aksi Gerakan Rukun Sama Teman digelar di aula sekolah dan diikuti ratusan siswa dari berbagai tingkat kelas. Para siswa tampak membawa poster buatan sendiri dari bahan sederhana seperti kertas, pensil warna, dan spidol. Poster-poster tersebut berisi pesan ajakan menolak bullying, kekerasan, serta segala bentuk perundungan di sekolah.
Selain dibawa saat aksi, puluhan poster bertema anti bullying juga dipajang di aula sekolah sebagai pengingat sekaligus edukasi bagi seluruh warga sekolah agar membangun budaya saling menghormati dan menghargai perbedaan.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan deklarasi dan penandatanganan komitmen bersama. Penandatanganan dilakukan secara simbolis dan diawali oleh Kepala Sekolah, para guru, aparat setempat, serta perwakilan siswa.
Salah satu siswa kelas XI, Farra Aditya Pertiwi, menyampaikan bahwa aksi dan deklarasi ini menjadi simbol komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, serta bebas dari kekerasan dan perundungan. Menurutnya, gerakan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran siswa agar lebih peduli terhadap sesama.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Sumberlawang, Bekti Ratna Timur Astuti, menegaskan bahwa Gerakan Rukun Sama Teman merupakan bagian dari program pemerintah yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Gerakan ini dinilai penting untuk memperkuat nilai persaudaraan, persahabatan, solidaritas, dan kebersamaan di lingkungan sekolah.
“Terutama menjelang Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional, nilai-nilai sosial dan empati harus terus ditanamkan kepada siswa,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, pihak sekolah terus melakukan pembinaan karakter melalui pembiasaan disiplin dan tanggung jawab. Pembinaan tersebut melibatkan Polsek dan Koramil Sumberlawang secara bergantian selama lima hari kepada ratusan siswa, sebagai bagian dari penguatan pendidikan karakter dan pencegahan bullying di sekolah.
Editor : Joko Piroso