Kepada iNewsSragen.id, Joko mengungkapkan bahwa karyanya tersebut dibuat dari bahan kayu yang mudah didapat ditempat-tempat jasa gergaji. Meskipun bahan yang digunakan tersebut termasuk dalam kategori limbah, namun ia tetap menggunakan kayu yang berkualitas yakni jenis kayu jati. Alasannya selain kuat, jenis kayu jati juga memiliki daya awet tahan lama.
"Bahannya cuma kayu jati saja, mudah didapat di tempat jasa penggerajian. Kayu jati saya pilih karena kualitasnya bagus," kata Joko.
Mengenai alat, Joko hanya menggunakan gergaji kecil, lem, paku, amplas, dan cat pelitur untuk finishing warna.
Menurut Joko, kebanyakan dari pemesan memilih miniatur yang berwarna cokelat, alasannya karena warna tersebut terkesan klasik sebagai hiasan, jadi enak saat dipandang.
Saat ditanya rencana pengembangan usahanya kedepan, Joko mengatakan belum berangan-angan lebih jauh, ia lebih pilih menikmati hobinya tersebut dengan apa adanya, namun ia juga tidak menutup diri untuk membuka kesempatan kepada siapa saja yang ingin bekerjasama untuk memasarkan hasil produksinya.
"Saya jalani dulu saja apa adanya, hitung-hitung menikmati hobi. Soal rencana kedepan seperti apa saya belum berfikir sampai situ. Namun saya juga tidak menutup diri, misal ada pihak yang ingin mengajak bekerjasama untuk pemasaran ya gakpapa, saya juga bersedia," kata Joko.
Bagi yang ingin memesan miniatur ini, pemesan bisa langsung datang ke rumah Joko, di kawasan obyek wisata New Gunung Kemukus, atau tepatnya sebelah selatan Sendang Ontrowulan.
Setiap ada yang memesan miniatur, Joko langsung membuatkan, biasanya ia membuat didepan rumahnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
