JAKARTA, iNewsSragen.id - Gempa magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Pantai Barat Laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pagi ini pukul 05.34.35 WIB. Gempa ini akibat adanya aktivitas subduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Siberut.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,04 derajat LS ; 98,55 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 3 Km arah Barat Laut Siberut Barat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 16 km.
Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” katanya dalam keterangan yang diterima, Senin (29/8/2022).
Sementara itu, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut Utara dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). Daerah Tuapejat dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Lalu, daerah Pasaman Barat, Padang, Painan, Nias Selatan dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang), dan daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Kab. Solok, Solok Selatan dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Daryono.
Sementara itu, kata Daryono, hingga pukul 06.20 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo M3,8.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait