MALANG, iNewsSragen.id – Tuntut keadilan tragedi Kanjuruhan, Ribuan Aremania turun ke jalan, Minggu (20/11/2022). Aksi ini membuat lalu lintas di sejumlah titik Kota Malang lumpuh.
Terdapat beberapa daerah di Kota Malang yang menjadi sasaran aksi Aremania, di antaranya kawasan Sawojajar, Jalan Ki Ageng Gribig Lesanpuro, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Panglima Sudirman, Jalan S Supriadi, hingga Jalan Ahmad Yani (flyover Arjosari).
Kemacetan panjang di sejumlah titik ini memaksa aparat kepolisian mengalihkan arus lalu lintas.
Di Jalan Soekarno-Hatta misalnya ribuan Aremania memenuhi satu lajur jalan.
Sementara di kawasan fly over Arjosari, Aremania juga memadati jalan nasional yang merupakan akses masuk ke Kota Malang.
Para Aremania ini melakukan aksi jalan kaki atau longmarch sambil membentangkan spanduk dan poster tuntutan mencari keadilan dan permintaan maaf dari aparat keamanan.
Mereka bergerak dari Jalan Laksda Adisucipto menuju Jembatan Flyover Arjosari.
Di sisi lain, ratusan Aremania bergerak dari utara menuju selatan ke kawasan Flyover Arjosari. Banyaknya Aremania di flyover membuat arus lalu lintas dialihkan ke jalan di bawah flyover Arjosari.
Hal ini membuat terjadi kemacetan di ruas jalan nasional tersebut.
Hal serupa juga terjadi di Jalan Soekarno-Hatta, ada ribuan Aremania bergerak serempak menyuarakan dan tuntutan.
Mereka melakukan aksi orasi kurang lebih 30 menit yang dimulai ada pukul 13.00 WIB.
Salah satu Aremania yang melakukan orasi di fly over Arjosari menyerukan sejumlah tuntutan, diantaranya adalah meminta aparat kepolisian serta penegak hukum yang lain terkait proses hukum enam tersangka tragedi Kanjuruhan.
Proses hukum harus dilakukan seadil-adilnya terhadap enam tersangka tersebut.
"Kami menuntut penambahan pasal 338 bahkan 340 KUHP dari yang sebelumnya disangkakan oleh penyidik pasal 359 KUHP," kata salah satu Aremania tersebut.
Massa juga menuntut pertanggungjawaban moral seluruh jajaran Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mundur dari jabatannya dan juga melalukan revolusi menyeluruh terhadap sepak bola nasional. “Kami menuntut pihak broadcaster Liga untuk mengganti jam pertandingan di malam hari,“ katanya.
Aremania tersebut juga meminta aparat kepolisian untuk mengadili eksekutor penembak gas air mata saat terjadi tragedi Kanjuruhan.
Selain itu, Aremania juga menuntut transparansi aparat kepolisian terkait hasil sidang etik eksekutor penembak gas air mata saat tragedi Kanjuruhan.
“Kami menolak proses rekonstruksi yang dilakukan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur yang dilakukan di sana. Kejadian itu terjadi di Stadion Kanjuruhan,” tuturnya.
Kemudian, Aremania meminta manajemen Arema FC turut serta mengawal proses Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan.
Artikel ini telah tayang di jatim.inews.id dengan judul " Ribuan Aremania Turun ke Jalan Tuntut Keadilan Tragedi Kanjuruhan, Lalu Lintas Lumpuh ".
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait