SUKOHARJO, iNewsSragen.id - Seorang bocah siswa kelas 1 SD Al Azhar 28 Solo Baru, Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, meninggal dunia setelah jatuh dari permainan prosotan di arena play ground sekolah setempat.
Informasi yang beredar di kalangan awak media, korban berinisial ADR (8), beralamat tinggal di Tegal Brojol, Kertonatan, Kartasura, Sukoharjo. Ia menghembuskan nafas terakhir saat dalam perawatan di rumah sakit.
Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Hal itu diketahui setelah dilakukan klarifikasi dengan pihak sekolah, merespon kabar yang beredar di masyarakat. Semula tidak ada laporan tentang kejadian itu.
"Dari klarifikasi dengan pihak sekolah, didapat keterangan, kejadiannya pada Rabu (11/1/2023) kemarin. Bermula setelah kegiatan belajar mengajar selesai sekira pukul 12.45 WIB," kata Kapolres melalui keterangan tertulis, pada Jum'at (13/1/2023).
Kronologi kejadian bermula saat seluruh siswa yang belum dijemput pulang, termasuk korban, dikumpulkan di ruang kelas 1 Abu Bakar oleh wali kelasnya sambil menunggu jemputan.
"Sempat ditinggal sebentar oleh guru wali kelasnya ke lobi piket sekira 10 menit, dari pukul 13.20 WIB - 13.30 WIB. Saat wali kelas kembali ke ruangan, didapati anak-anak yang menunggu jemputan ini keluar bermain di play ground. Letaknya di belakang kelas 1 Abu Bakar," tutur Kapolres mengutip keterangan hasil klarifikasi.
Tak berselang lama kemudian, sekira pukul 13.35 WIB, ada laporan dari anak- anak yang lain bahwa korban jatuh kemudian oleh wali kelas yang masih ada di dalam kelas langsung keluar menuju arena play ground, dan melihat korban sudah jatuh tertelungkup di samping prosotan.
"Korban kemudian ditolong guru wali kelas dan langsung dibawa ke UKS untuk dilakukan pengecekan oleh petugas kesehatan yang ada disana," terang Kapolres.
Pengecekan kondisi korban setelah jatuh dilakukan berdasarkan konsultasi lewat telpon dengan dokter sekolah, meliputi kondisi perut, dan cek suhu tubuh.
"Penanganan yang dilakukan selanjutnya, oleh petugas kesehatan sekolah menyampaikan kepada dokter sekolah bahwa korban masih bisa diajak komunikasi dengan lancar, tidak ada keluhan sesak, hanya ada keluhan perut sakit di bagian tengah," ujar Kapolres.
Korban juga sempat diberi minum dan makan sampai tertidur sekira 30 menit lamanya, hingga sekira pukul 15.00 WIB, bangun dijemput oleh salah satu keluarganya, yaitu pakdhe korban.
"Pada saat korban dijemput, oleh guru wali kelas dan petugas UKS sekolah menyampaikan kepada pakdhenya tentang kejadian yang dialami korban, dan memohon agar bisa dibawa ke rumah sakit jika dipandang perlu," sambung Kapolres.
Naas, sekira pukul 19.16 WIB, masih di hari yang sama, pihak sekolah mendapat informasi dari pihak keluarga, bahwa korban meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Indriati Mojosongo, Boyolali.
"Mendapat kabar duka itu, dari pihak yayasan langsung mendatangi rumah duka untuk ikut bela sungkawa, sekaligus juga berkomunikasi perihal penanganan korban setelah kejadian di sekolah," kata Wahyu.
Dalam klarifikasi dengan pihak sekolah, diketahui bahwa saat dinyatakan meninggal dunia sekira pukul 18.40 WIB, orang tua korban sendiri hingga pukul 23.00 WIB, masih di Surabaya, Jawa Timur.
"Semua pengurus yayasan Al Azhar, baru bisa bertemu dengan orang tua korban di rumah duka untuk mengucapkan bela sungkawa pada, Kamis (12/1/2023) pagi. Dari pihak orang tua menyampaikan kalau belajar untuk ikhlas menerima kematian korban," papar Kapolres.
Disisi lain, berdasarkan hasil keterangan saat klarifikasi dengan pihak sekolah terkait meninggalnya korban tersebut, Kapolres menyatakan, belum ditemukan unsur kelalaian karena pada saat kejadian, kegiatan belajar mengajar telah selesai.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait