SUKOHARJO,iNewsSragen.id – Lulus menyandang Bachelor of Businiess Administrastion (B.A.A) dari Dong-A University, Korea Selatan (Korsel), Yusuf Nurdin Ashiddiqi mahasiswa Double Degree Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengaku sangat bahagia.
Yusuf mengungkapkan rasa syukurnya, karena telah menyelesaikan program double degree dengan tepat waktu.
“Untuk kelulusan hanya perlu memiliki sertifikat bahasa, dan alhamdulillah sudah dapat dengan tepat waktu sehingga saya bisa ikutan wisuda,” papar dalam keterangan tertulisnya kepada awak media melalui Humas UMS pada, Sabtu (4/3/2023)
Dia membeberkan awal mula mengambil program ini, karena dulu diminta bapaknya sejak daftar One Day Servise (ODS) di UMS.
“Diminta dari awal sama bapak sejak daftar ODS, sebenernya ada keinginan sendiri, tapi saat itu belum ada kepercayaan diri,” ungkap Yusuf.
Tetapi orang tuanya yang meyakinkan terus hingga lama kelamaan karena ia juga punya passion dan suka belajar tentang bahasa Inggris dan bahasa asing, akhirnya memantapkan pilihan untuk mengambil program double degree.
“Pengalaman menarik selama belajar di Korsel, budaya belajarnya berbeda. Kalau di UMS ya karena di negara sendiri menurut saya hawanya enak aja kuliahnya, dosennya ramah dan membaur dengan mahasiswa. Mungkin karena ketika di Korsel, kita keterbatasan bahasa jadi begitu terkesan lebih formal,” paparnya.
Selain itu, tambahnya, mahasiswa Korsel itu ambisius dan sangat fokus. Mereka sekali belajar luar biasa fokusnya. Kalau dalam bahasa Jawa disebut ‘spaneng’, tetapi lama kelamaan juga bisa mengikuti.
“Pengalaman yang paling menarik, ketika awal perkuliahan secara offline disini (Korsel-Red), saya sering ambil projek bareng sama mahasiswa yang tugas akhirnya adalah presentasi. Saya baru tahu, demi tampil dengan luar biasa, mereka sampai nulis teksnya berlembar-lembar dan membaca secara formal pas presentasi," jelas Yusuf.
Menurutnya, pembelajaran secara offline dan online jauh berbeda. Dulu pas virus Covid-19 masih banyak pembatasan sehingga sempat belajar secara online. Jadi ketika mulai pembelajaran offline, Yusuf mengaku sempat kaget.
“Jadi yang mereka sampaikan itu apa yang sudah ditulis berlembar-lembar, demi mendapatkan nilai maksimal saat presentasi. Mereka rela membuat naskah presentasi sebanyak itu. Padahal kalau di Indonesia kan ketika presentasi lebih banyak improve dan eksplorasi materi yang telah dipelajari dan di sini berbeda 180 derajat,” ujarnya.
Yusuf mengungkapkan, bahwa di Korsel setiap hari belajar hal baru baik di dalam kampus, di luar kampus ataupun di lingkungan sekitar tempat tinggal selama disana.
“Jadi kalau ikut program double degree kita bisa belajar dari orang Korsel secara langsung. Mungkin biasaya, kita tau orang Korsel dari K-Pop, Drama Korea dan lain sebagainya. Nah, kalau di sini (Korsel-Red) kita bisa belajar langsung, bahkan tau latar belakang kenapa mereka memiliki kebiasaan tersebut. Dalam kegiatan ini saya belajar banyak karakter dan banyak hal baru,” ungkapnya.
Yusuf menyampaikan tiga tips ikut Program Dobel Degree UMS versi dirinya, pertama siapkan mental dan niat yang lurus. Kedua persiapan bahasa Korea minimal basik dan tips yang ketiga persiapan materi karena kursnya Indonesia dan Korsel berbeda.
“Kesan selama di Korsel perlu banyak belajar, pembelajaran akademis maupun pembelajaran hidup. Nah pesan bagi yang berniat mengambil double degree ke manapun itu, kamu punya tujuan yang jelas, baik selama melakukan itu maupun setelahnya, yang penting tujuan yang baik. Ketika ada niat yang baik, Insyaa Allah prosesnya akan dimudahkan dan hasilnyapun akan baik,” tandasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait