SRAGEN, iNewsSragen.id - Sebanyak 3487 Calon Warga Baru Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) Cabang Sragen, Pusat Madiun mengikuti Pembekalan Umum yang digelar di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen, Minggu (2/7/2023).
Ketua Persaudaraan Setia hati Terate (SH Terate) Cabang Sragen Sunanto mengatakan, calon warga baru SH Terate Cabang Sragen menerima banyak materi, dari Polres Sragen maupun Kodim. Pembekalan itu bertujuan agar tercipta kondusivitas di Kabupaten Sragen.
Pengurus Cabang hingga ranting SH Terate se-Kabupaten Sragen menghadiri pembekalan tersebut. Total peserta dan tamu undangan yang hadir saat pembekalan di Gedung SMS Sragen lebih dari 4.000 orang.
Sunanto menyampaikan, materi pembekalan selain bela negara dan wawasan kebangsaan dari Kodim juga ada dari Polres Sragen. Selain itu, materi tentang peran pemuda dalam berbangsa dan bernegara yang disampaikan Bupati diwakili Kesbangpol.
“Pembekalan ini dilakukan untuk memahamkan bahwa bela diri pencak silat yang dipelajari adalah bagian pendukung untuk bisa mengabdi kepada nusa dan bangsa dengan segala kekurangan dan keterbatasan,” jelasnya.
Sunanto mengingatkan kontribusi pendahulu SH Terate yang menjadi garda terdepan perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Dia juga menyebut bahwa SH Terate terus membangun sinergitas dengan aparatur negara.
Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Sragen, Pusat Madiun, Edy Indriyanto mengatakan, untuk menjadi seorang Warga SH Terate, seorang pendekar SH Terate tidaklah mudah, sangatlah sulit. Karena untuk menjadi pendekar SH Terate harus melalui proses dan tahapan-tahapan.
Yang setiap tahapan akan dilalui melalui kegiatan kenaikan tingkat, yang diawali dari tingkat polos, jambon, hijau, dan akhirnya sampai tingkat putih kecil yang harus melalui tes pendadaran, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu sudah sangat tepatlah kalau adik-adik ini untuk mengikuti pembekalan untuk dapat disahkan menjadi warga SH Terate, pungkas Edy.
Kepala Kesbangpol Sragen, Sutrisna, mengingatkan warga SH Terate agar menggunakan media sosial secara bijak. Dia berharap warga SH Terate dapat menyaring informasi yang bersifat hoaks. Menurut dia media sosial memiliki tingkat kerawanan tinggi.
“Yang diwaspadai media propaganda. Terorisme bisa diajarkan lewat media sosial. Bahkan isi dalam media sosial itu bisa mempengaruhi pemikiran seseorang. Para adik-adik yang masih muda ini harus mau belajar dengan situasi dan kondisi sekarang,” pungkasnya.
Editor : Joko Piroso