SRAGEN, iNewsSragen.id - Dana Sebesar Rp462 Miliar untuk Menuntaskan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Sragen, Jawa Tengah. Jumlah tersebut didasarkan pada nilai bantuan stimulan senilai Rp15 juta per unit RTLH dan jumlah RTLH yang mencapai 30.800 unit di 20 kecamatan.
Bupati Sragen menyadari bahwa anggaran yang terbatas menjadi tantangan dalam menyelesaikan semua RTLH secara sekaligus, sehingga penanganan difokuskan pada warga yang masuk dalam data kemiskinan ekstrem (P3KE) sekitar 1.500 unit RTLH.
Untuk mencapai penuntasan RTLH, bupati juga mendorong gotong-royong antara warga dan pemerintah desa sebagai bagian dari upaya membangun RTLH menjadi layak huni.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, jumlah RTLH di Sragen mencapai 30.800 unit yang terdapat di 20 kecamatan.
Untuk mengatasi masalah RTLH, diperlukan dana sebesar Rp462 miliar. Jumlah dana ini didasarkan pada bantuan stimulan senilai Rp15 juta per unit RTLH di Gedung Sasana Budaya Sukowati Sragen, Rabu (26/7/2023), kata Yuni.
Karena keterbatasan anggaran, penanganan RTLH difokuskan pada warga yang masuk dalam data kemiskinan ekstrem atau data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Jumlahnya sekitar 1.500 unit RTLH.
Yuni menyampaikan, untuk merehab RTLH menjadi layak huni, diperlukan gotong-royong antara warga yang bersangkutan dan pemerintah desa.
Menurut Yuni, beberapa warga menolak bantuan RTLH sebesar Rp15 juta karena mereka merasa bingung dalam menggunakan dana sebesar itu. Namun, bupati berharap agar warga yang mendapat bantuan RTLH dapat bersyukur dan bersedia berpartisipasi dalam program gotong-royong untuk membangun rumah mereka menjadi layak huni.
Beberapa kegiatan CSR dan penyaluran bantuan RTLH mungkin mengalami penundaan atau perubahan jadwal karena dampak pandemi Covid-19, pungkas Yuni.
Pemimpin Bank Jateng Cabang Sragen, Sutanti mengatakan, bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Jateng Cabang Sragen memberikan bantuan CSR sebesar Rp1,5 miliar untuk 100 RTLH di enam kecamatan.
Selain itu, mereka juga menyalurkan CSR sebesar Rp1 miliar untuk pengentasan kemiskinan, pungkas Tanti.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait