SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen, mengingatkan pegiat media sosial Ade Armando, agar tidak melakukan penggiringan opini yang berpotensi menyesatkan publik terkait Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.
Hal itu disampaikan Nabil yang juga anggota DPR RI Fraksi PDIP, menanggapi postingan Ade Armando yang beredar luas melalui salah satu kanal YouTube.
Melalui keterangan tertulis yang dikirim kepada wartawan, Nabil menilai Ade terlalu jauh menafsirkan komunikasi Megawati Soekarnoputri dengan ayahnya, yakni Proklamator yang juga Predisen RI pertama, Soekarno atau Bung Karno.
"Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan ke publik," kata Nabil yang juga menjabat Waketum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI), pada Rabu (9/8/2023).
Dijelaskan oleh Nabil beberapa hal dimaksud, yakni:
1. Ade Armando tidak perlu menggiring opini untuk penyesatan publik atas apa yang terjadi di internal PDIP maupun komunikasi Ibu Prof. Hj. Megawati Soekarnoputri dengan Bung Karno.
Di video, dengan komunikasi yang melipir, Ade Armando nampak berusaha menggiring opini bahwa apa yang terjadi dalam komunikasi Bu Mega itu tidak rasional dan tanpa logika.
Ade Armando hanya menebak-nebak apa yang terjadi, tanpa data yang konkret dalam proses pengambilan keputusan di internal PDIP.
"Maka, jangan menafsirkan secara sembrono, apalagi menggiring opini negatif terkait Ibu Prof. Hj. Megawati Soekarnoputri,"tegasnya.
2. Ketum PDIP Prof. Hj. Megawati Soekarnoputri seorang yang sangat matang di bidang politik dan negarawan. Tentu saja, beliau punya beragam metode untuk menyaring informasi, menemukan pola atas problem sosial politik dan kenegaraan yang terjadi, seraya mencari cara terbaik dalam pengambilan keputusan.
Lebih dari 50 tahun kiprah Prof. Megawati Soekarnoputri di bidang politik, dengan visi kenegarawanan dan kontribusi keindonesiaan yang demikian besar, menjadi bukti betapa metode berpikir, cara komunikasi-konsolidasi dan bergerak di politik, berada pada situasi yang tepat dengan alam pikir dan konteks sosial orang Indonesia.
3. Komunikasi internal Ibu Prof. Hj. Megawati Soekarnoputri dengan ayahanda beliau (Bung Karno-Red) merupakan komunikasi anak-bapak baik biologis maupun ideologis.
"Saya kira, ilmu-ilmu, petuah dan ajaran Bung Karno sangat meresap dalam pikiran dan batin Ibu Megawati, sehingga selalu terkoneksi secara tepat. Selain itu, komunikasi antar ruh (baik orang yang sudah meninggal dengan yang masih hidup, maupun sama-sama masih hidup) juga bisa terjadi," sebutnya.
"Ini sesuatu yang faktual, meskipun bagi sebagian pihak yang mengagungkan ilmu dari logika semata, belum bisa menerima. Namun, ilmu itu kan bisa melalui berbagai metode, yang lebih luas hanya dari pikiran dan logika semata," sambungnya.
4. Dari peradaban Islam, proses transfer pengetahuan juga melalui berbagai metode. Bahkan, sampai sekarang, dalam tradisi pengetahuan pesantren dan Nahdlatul Ulama, komunikasi antar ruh itu sesuatu yang faktual terjadi. Jadi sangat ilmiah, karena memang ada metode dan ilmunya.
"Jadi, Ade Armando tidak perlu menebak-nebak atas informasi yang beredar, apalagi menggiring opini negatif terkait Ibu Ketum PDIP Prof. Hj. Megawati Soekarnoputri," tandas Nabil.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait