Tak Terjangkau Jaringan Internet, 18 Siswa SMP di Sikka Laksanakan ANBK ke Bukit

Joni Nura
Siswa SMP Negeri Henga, Kabupaten Sikka harus jalan kaki dan menaiki bukit untuk mendapatkan sinyal guna mengikuti (ANBK) - Foto :Joni Nura/iNewsSumba.id

SIKKA, iNewsSragen.id - 18 siswa dan siswi kelas 8 SMP Negeri Henga di Desa Henga, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia, harus mengikuti pengenalan alat dan model ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di atas Bukit Tobi Kulubelek karena sekolah mereka tidak memiliki akses jaringan internet.

Mereka harus berjalan kaki sejauh 1 kilometer dari sekolah ke lokasi bukit tersebut. Ujian dilaksanakan di bawah tenda darurat yang terbuat dari bambu dan daun kelapa, yang merupakan hasil swadaya dari orang tua siswa.

Kepala SMPN Henga, Silvina Sinta, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan karena tidak ada sinyal internet di sekolah. Para siswa juga mengalami kesulitan dalam mengoperasikan komputer karena komputer-komputer bantuan dari pemerintah baru saja tiba di sekolah mereka. Belum adanya pengalaman dalam menggunakan komputer dan tidak adanya akses internet membuat situasi ini menjadi lebih rumit.

Para pelajar dan guru SMP Negeri Henga, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT harus mengikuti pengenalan alat dan model ujian ANBK di atas bukit karena di sekolahnya tak terjangkau jaringan dan sinyal internet - Foto : Joni Nura/iNewsSumba.id

Agnes Bunga, seorang siswa, menyampaikan harapannya bahwa pemerintah dapat membangun tower di desa mereka untuk menyediakan akses internet. Ini akan memungkinkan para siswa untuk menggunakan internet tanpa harus naik ke bukit seperti yang mereka lakukan saat ini. Terutama mengingat bahwa Ujian Nasional Berbasis Komputer dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 20-21 September 2023, yang menimbulkan tantangan lebih lanjut.

Cerita ini mencerminkan tantangan dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas di daerah yang kurang terjangkau oleh infrastruktur teknologi, seperti akses internet. Para siswa dan guru harus mengatasi hambatan ini dengan kreativitas dan tekad, seperti mengadakan ujian di lokasi yang tidak biasa dan dengan sumber daya yang terbatas.

Harapan mereka adalah agar pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk akses teknologi yang lebih baik untuk pendidikan di daerah mereka.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network