Dalam konteks ini, Agustina juga menekankan perlunya pemikiran yang matang dari Kementerian Pendidikan untuk mencari sistem pengganti yang lebih sesuai dengan kondisi di Indonesia, yang dapat mendukung pemerataan dan kesempatan belajar bagi anak-anak. Dia menganggap bahwa Kementerian Pendidikan memiliki pengetahuan yang lebih mendalam dalam merancang sistem yang sesuai dengan jumlah bangunan sekolah, kapasitas siswa, dan faktor-faktor lainnya.
Agustina juga berbicara tentang pentingnya koordinasi dalam menentukan kuota siswa baru. Dia menekankan bahwa kepentingan anak-anak harus diutamakan daripada kepentingan sektoral atau ego individu. Sistem zonasi yang masih berlaku saat ini menimbulkan masalah berulang setiap tahunnya, termasuk dalam upaya orang tua mencari sekolah yang berkualitas.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait