SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Kemeriahan menyambut HUT ke-78 Kemerdekaan RI merata digelar warga di berbagai daerah. Salah satunya seperti pagelaran drama kolosal yang dipertunjukkan warga Desa lengking, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (15/8/2023) sore.
Drama kolosal bercerita tentang perjuangan melawan penjajah Belanda dan Jepang digelar di sebuah jalan desa. Jalanan yang biasanya ramai pengendara motor dan mobil, kali ini ramai karena digunakan sebagai panggung drama kolosal dengan backdrop bendera Merah-Putih raksasa.
"Pertunjukkan sederhana ini dari kesepakatan bersama antara warga Dukuh Kluwih dan Dukung Karangpoh, Desa lengking. Pemainnya adalah warga yang diluar dugaan begitu antusias. Jumlahnya sekira 100 orang terdiri anak-anak hingga orang tua," kata Bimo 'Kokor' Wijanarko selaku koordinator sekaligus sutradara.
Dalam drama ini, warga ada yang berperan sebagai tentara Belanda, tentara Jepang, pejuang kemerdekaan, petani, korban Romusha, Cut Nyak Dien, Pangeran Diponegoro, hingga tokoh Proklamator RI Soekarno dan Hatta.
"Cerita ringkasnya, diawali masuknya penjajah Belanda kemudian Jepang yang terkenal dengan kerja paksa Romushanya. Setelah melalui berbagai gelombang perlawanan para pahlawan pejuang kemerdekaan akhirnya Bung Karno dan Bung Hatta muncul sebagai tokoh proklamator," papar Kokor.
Puncak daripada drama kolosal dengan durasi sekira 1 jam itu adalah adegan merobek kain biru bendera Belanda dan menurunkan bendera Jepang untuk diganti dengan bendera Merah Putih diatas sebuah bangunan rumah.
"Yang paling membanggakan disini adalah, semangat warga dari anak-anak hingga orangtua, laki-laki dan perempuan, sukarela ikut terlibat dalam drama ini. Dari yang semula hanya melihat saat latihan, kemudian tertarik ikut terlibat main drama. Senang rasanya," ungkap Kokor.
Menyinggung persiapan, Kokor mengaku membutuhkan waktu dua minggu dengan empat kali latihan. Dari empat kali latihan itu hasilnya cukup memuaskan dimana warga yang terlibat dalam drama mampu memerankan karakter sesuai alur cerita.
"Pada saat latihan pertama memang masih kaku, dan canggung. Tapi setelah latihan kedua mulai terlihat hasilnya. Jadi dalam drama kolosal ini ingin menghadirkan suasana seperti pada jaman perjuangan itu," imbuhnya.
Yanto, Ketua RT 01/RW 14 Dukuh Kluwih, yang juga ikut memerankan tokoh Bung Hatta, mengaku sangat antusias dan bangga dengan kekompakan warganya yang ikut ambil bagian dalam kegiatan itu.
"Ini merupakan cara kami ikut memeriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, sekaligus juga sebagai sarana pengingat dan pembelajaran bagi generasi muda bahwa kemerdekaan yang kita rasakan saat ini didapat dengan pengorbanan para pahlawan," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait