Bantuan modal usaha sebesar Rp4 juta diberikan oleh Baznas dalam bentuk hibah. Selain memberikan gerobak, mereka juga melatih pedagang agar siap menyajikan hidangan ketika beroperasi di angkringan. Pelatihan ini dilakukan oleh praktisi angkringan yang sudah dikenal di Sragen. Baznas juga turut memasarkan Kampung Angkringan Ki Ageng Srenggi melalui media sosial mereka.
Sumber dana Baznas berasal dari zakat yang diberikan oleh pegawai negeri sipil (PNS) di Sragen. Pemanfaatan lokasi Kampung Angkringan ini telah mendapatkan persetujuan dari Bupati, dan Baznas berharap bahwa kampung angkringan ini akan terus berjalan dan mampu mendukung perekonomian masyarakat.
Ketua Paguyuban Kampung Angkringan Ki Ageng Srenggi Sragen, Ronggo Gupito, merasa terkejut dengan antusiasme pengunjung yang melampaui prediksi. Dia bersyukur karena ratusan pengunjung datang, sehingga dagangan dari semua anggota laku terjual. Nama "Ki Ageng Srenggi" dipilih sebagai nama kampung angkringan untuk menghormati sosok yang dianggap belum familiar di Sragen. Ronggo berpendapat bahwa tokoh Ki Ageng Srenggi memiliki peran penting dalam sejarah dan pengembangan nama Sragen.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait