SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Upaya masyarakat yang tergabung di Komunitas Peduli Sungai (KPS) Masdulkabi dalam mengelola sungai di Desa Menuran, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, mendapat perhatian dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), hingga masuk nominasi untuk mendapat penghargaan nasional.
Setelah lolos tahap I, KPS Masdulkabi masuk tahap II nominasi Evaluasi Kinerja dan Penguatan Kelembagaan KPS tingkat nasional. Tim Penilai bersama Bupati Sukoharjo serta pejabat terkait datang ke lokasi untuk melihat langsung pada, Rabu (30/8/2023).
Kepala BBWSBS, Maryadi Utama, mengatakan keberadaan masyarakat melalui KPS merupakan aksi nyata dalam menjaga keberlangsungan sungai dan menjaga dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia.
“Saat ini ada 95 komunitas di wilayah Bengawan Solo baik di Jateng maupun Jatim dan KPS Masdulkabi menjadi salah satu yang terpilih untuk mengikuti kegiatan Evaluasi dan Peningkatan Kelembagaan KPS tingkat nasional 2023,” ungkapnya.
Salah satu tim penilai dari kalangan akademisi, Prof Sriyana, menyampaikan, bahwa KPS Masdulkabi telah menjadi agen perubahan dalam menjaga ekosistem sungai. Mereka menjadi garda depan dalam menjaga lingkungan.
"Ibaratnya, ketika sungai dalam kondisi sakit, komunitas datang dan membuat sungai tidak sakit lagi. Dari sebelumnya sungai penuh sampah menjadi bersih, dilakukan penanaman pohon di sekitar sungai, dan lainnya," ujarnya.
Sementara Bupati Sukoharjo berharap agar KPS Masdulkabi mendapat penilaian terbaik sehingga layak meraih penghargaan nasional.
“Mudah-mudahan KPS Masdulkabi ini bisa menjadi yang terbaik sehingga bisa memotivasi desa-desa lainnya untuk bisa seperti Masdulkabi,” pungkas Etik.
Dalam kesempatan itu, tim penilai, bupati, serta pejabat terkait juga melakukan penelusuran sungai dengan naik perahu yang sehari-hari dipakai untuk wisata warga. Mereka memastikan bahwa sungai yang dikelola KPS Masdulkabi benar-benar terjaga.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
