Kekeringan di Sukoharjo, Caleg Muda Ini Turun Berinteraksi Kirim Bantuan Air Bersih

Nanang SN
Hafidz AD Sumantri bersama relawan mengirim bantuan air bersih di Pundungrejo, Tawangsari, Sukoharjo.Foto:iNews/Nanang SN

SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Ketatnya persaingan dalam merebut simpati masyarakat pada Pemilu 2024 mendatang menjadi masalah tersendiri bagi calon anggota legislatif (caleg) muda untuk mendulang suara mengalahkan para seniornya yang punya sederet pengalaman.

Masalah caleg muda yang dinilai minim pengalaman ini terus bergulir dari tahun ke tahun. Padahal, munculnya anak muda yang populer dikenal dengan sebutan generasi milenial itu mestinya menjadi sesuatu yang menggembirakan dalam politik.

Tak ingin larut dalam stigma itu, sebuah pemikiran dari jiwa muda dengan ide kreatif, Hafidz AD Sumantri, salah satu caleg muda dari Partai Golkar Sukoharjo merespon kesulitan masyarakat yang tengah dilanda kekeringan dengan mengupayakan bantuan air bersih

Sambil menyelam minum air, Hafidz mendatangi wilayah Kabupaten Sukoharjo yang tengah dilanda kekeringan. Salah satunya di Desa Pundungrejo, Kecamatan Tawangsari. Di tempat itu, ia melakukan aksi sosial sekaligus berinteraksi dengan warga pada, Rabu (13/9/2023).

"Kami mengirim tiga tangki air bersih, masing-masing untuk Dukuh Pundungrejo dua tangki, dan Dukuh Banaran satu tangki. Nanti kalau masih kurang akan kami kirim lagi," kata Hafidz yang juga Sekretaris DPD Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten Sukoharjo itu.

Berdasarkan komunikasinya dengan warga, didapat keterangan bahwa di tempat tersebut sudah sejak Agustus mengalami kekeringan. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, warga harus membeli.

"Di Sukoharjo, ada tiga kecamatan yang terdampak kekeringan. Selain Tawangsari, kekeringan juga melanda wilayah Bulu dan Weru," terang Hafidz.

Anggota Komisi IV DPRD Sukoharjo, Agus Sumantri, yang juga ikut dalam aksi sosial itu mengatakan, selama musim kemarau ini masyarakat hanya berharap pada droping air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan bantuan dari pihak-pihak yang peduli.

"Karena air sumur yang biasa mereka gunakan tak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan tadi kami juga mendengar laporan dari warga, bahwa bak penampungan air yang selama ini menjadi tumpuan hidup sudah kering sejak tiga hari lalu," kata Agus.

Ia berharap kepada Pemkab Sukoharjo bisa segera mengatasi kesulitan masyarakat untuk mendapatkan air bersih di musim kemarau panjang seperti ini. Hal itu mengingat bencana kekeringan di Sukoharjo bagian selatan selalu terjadi setiap tahun.

"Tidak hanya fokus pada tiga kecamatan (Tawangsari,Bulu, dan Weru) saja, tapi juga wilayah kecamatan lain yang membutuhkan air bersih. Kami juga menerima keluhan, droping air bersih sering mengalami keterlambatan. Salah satunya disini," ujarnya.

Terkait yang disampaikan Agus Sumantri itu dibenarkan oleh Sulaiman, Ketua RT 02/RW 01 Dukuh Pundungrejo, bahwa sudah tiga hari terakhir warganya terpaksa mencari air bersih keluar daerah dengan jarak sejauh 1 kilometer.

"Untuk wilayah RT kami ada 31 KK. Masing-masing KK per hari membutuhkan enam jerigen air bersih. Untuk kebutuhan mandi dan pakan ternak mengambil di sumur dekat lapangan jaraknya sekira 1 kilometer," ungkapnya.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network