SRAGEN, iNewsSragen.id - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2 A Sragen menghadapi over kapasitas dengan jumlah tahanan mencapai 505 orang, sementara kapasitas idealnya hanya 381 orang.
Ini merupakan masalah serius yang dapat mengakibatkan kondisi yang tidak sehat dan tidak manusiawi bagi tahanan.
Kalapas Sragen, Tunggul Bawono telah menambah pengamanan untuk mengatasi masalah over kapasitas ini. Hal ini penting untuk menjaga ketertiban dan keamanan di dalam lembaga pemasyarakatan.
Upaya peningkatan sarana dan prasarana penunjang untuk tidur, makan, dan minum para tahanan merupakan langkah yang penting. Ini membantu memastikan bahwa tahanan memiliki fasilitas yang layak untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Kalapas Sragen, Tunggul Bawono.Foto:iNews/Joko P
Pembangunan klinik dengan izin resmi di dalam Lapas Sragen, lengkap dengan dokter dan perawat, adalah tindakan yang sangat baik. Hal ini memastikan bahwa warga binaan dapat mengakses pelayanan kesehatan yang diperlukan, dan pelayanan ini memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Informasi ini mengindikasikan adanya masalah penyalahgunaan narkoba yang signifikan di wilayah tersebut. Mungkin ada upaya rehabilitasi atau program-program lain yang sedang diterapkan untuk mengatasi masalah ini.
Upaya yang diambil oleh pihak Lapas Sragen menunjukkan komitmen untuk menjaga kesejahteraan dan hak-hak dasar tahanan, meskipun dalam situasi over kapasitas. Pelayanan kesehatan yang memadai dan pengawasan yang ketat adalah langkah-langkah positif yang dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih manusiawi di dalam lapas.
Penyakit yang umumnya diderita oleh tahanan di Lapas Sragen termasuk sakit kepala dan penyakit kulit. Hal ini mungkin berkaitan dengan kondisi lingkungan atau faktor stres di dalam lapas.
Perawat Ririn Ika Suparwati menjelaskan bahwa jika ada kasus penyakit yang memerlukan perawatan lebih lanjut, mereka akan merujuk tahanan tersebut ke rumah sakit dengan pengawalan, menunjukkan perhatian terhadap kesehatan tahanan.
Fakta bahwa Klinik Lapas Sragen menjadi percontohan di Jawa Tengah, selain Lapas Pati, menunjukkan bahwa Lapas Sragen diakui sebagai lembaga yang memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan memenuhi standar tertentu. Hal ini adalah prestasi yang positif dan bisa memberikan inspirasi bagi lapas lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan mereka.
Kolaborasi antara Lapas Sragen dan RSUD Sragen untuk pengolahan limbah medis adalah langkah yang penting dalam menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan di dalam lapas. Pengelolaan yang benar terhadap limbah medis merupakan tindakan penting untuk menghindari penyebaran penyakit dan memastikan keamanan bagi semua pihak yang berada di lapas.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait