SRAGEN, iNewsSragen.id – Kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, Sragen sangat memprihatinkan. Akibat kerusakan bangunan, khususnya atap sekolah yang jebol karena lapuk dan terkena hujan deras. Situasi ini telah menyebabkan satu kelas harus dipindahkan, sementara dua kelas lainnya harus beroperasi dengan waspada selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Plafon ruang kelas 1 jatuh setelah hujan, tetapi beruntungnya tidak ada siswa yang berada di dalam kelas pada saat itu. Hal ini menggambarkan tingkat kerusakan yang serius dan potensi bahaya bagi siswa.
Selain ruang kelas 1, kerusakan juga terjadi pada kelas 3 dan kelas 4, dengan satu ruang yang tidak bisa digunakan lagi dan satu ruangan lainnya bahkan jebol karena hujan. Kondisi ini sangat mengganggu proses KBM.
Sekolah telah mengambil tindakan inisiatif dengan menggeser meja ke lokasi yang lebih aman untuk melanjutkan KBM di ruang kelas yang masih layak digunakan. Namun, kelas yang rusak parah atau jebol tidak dapat digunakan lagi.
Untuk mengatasi masalah ini, kelas 3 sekarang harus belajar di ruang perpustakaan karena ruangan kelas yang ada sudah tidak dapat digunakan. Namun, ruang kelas yang aman untuk diungsikan sudah habis, dan situasi ini sangat membatasi kegiatan belajar siswa.
Sekolah telah melaporkan kerusakan gedung kepada dinas terkait, bahkan membuat proposal untuk perbaikan. Namun, mereka diminta untuk menunggu. Kerusakan kelas 4 sudah terjadi sejak sekitar bulan Maret, dan kejadian serupa terjadi kembali pada ruang kelas 1.
Kepala sekolah SD 4 Bedoro, Andarwati menyampaikan bahwa ada tiga ruang kelas yang tidak dapat digunakan, dan situasinya sangat membahayakan. Sekolah memiliki total 89 siswa. Selain itu, dinyatakan bahwa selama lebih dari 10 tahun tidak ada upaya renovasi yang signifikan dilakukan di sekolah tersebut.
Ketua Komisi IV DPRD Sragen mendesak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen untuk segera menganggarkan perbaikan dan memprioritaskan keselamatan siswa di SDN 4 Bedoro. Keselamatan siswa adalah hal yang sangat krusial, dan keamanan mereka harus selalu menjadi prioritas utama.
Kepala Disdikbud Sragen, Prihantomo, merespons dengan janji untuk segera mengecek lokasi dan mengkaji sejauh mana kerusakan tersebut memengaruhi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Jika kerusakan tersebut mengganggu KBM, ia menegaskan bahwa perbaikan akan menjadi prioritas. Ini adalah tindakan yang bijak, karena perbaikan harus segera dilakukan untuk memastikan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi para siswa.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
