SOLO,iNewsSragen.id - Sejumlah nama populer mulai dimunculkan oleh beberapa pihak untuk meramaikan bursa Pilkada Walikota-Wakil Walikota Solo pada November 2024 mendatang. Ada nama raja salah satu keraton di Solo, tokoh masyarakat, politisi, hingga pengusaha.
Mencermati kondisi Kota Solo saat ini dengan tingkat kemiskinan berdasarkan persentase Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah tahun 2023 sekira 8,4% atau sebanyak 43,89 ribu penduduk, tokoh masyarakat Kota Solo DR. BRM Kusumo Putro mengatakan, Solo saat ini krisis kepemimpinan.
Menurutnya, jika ini terus dibiarkan, maka Solo sedang menuju kehancuran secara tidak sadar. Kehancuran dimaksud adalah menurunnya tingkat kesejahteraan akibat pengangguran yang disebabkan minimnya akses lapangan kerja, minim pendidikan akibat ekonomi, dan minim akses kesehatan bagi warga kurang mampu.
"Sebagai kota yang memiliki jargon "Kota Budaya", pada kenyataannya pembangunan di bidang kebudayaan juga masih jauh dari kata berhasil. Yang ada hanya monumen yang tidak ada isi didalamnya," kata Kusumo, Rabu (6/3/2024).
Atas dasar itu, Kusumo menantang para kandidat bakal calon Walikota-Wakil Walikota untuk membeberkan gagasannya untuk Kota Solo di masa mendatang, termasuk bagaimana caranya meningkatkan PAD. Dengan cara seperti itu, setidaknya masyarakat dapat mengetahui apa yang akan dikerjakan jika nanti terpilih.
"Sebagai pemilih, masyarakat berhak tahu isi kepala para kandidat calon walikota-wakil walikota itu. Jangan hanya jualan nama besar dan pencitraan blusukan. Cara-cara seperti itu mestinya sudah tidak lagi digunakan. Itu pembodohan namanya," tegasnya.
Selain itu, Kusumo juga mengatakan bahwa partai politik dan tokoh masyarakat berpengaruh, harusnya bisa menjadi role model yang baik agar dapat menjadi panutan bagi masyarakatnya sendiri.
"Beberapa waktu lalu saya didatangi beberapa pelaku UMKM, mengeluhkan masalah lokasi tempat membuka usahanya terancam digusur karena alasan revitalisasi. Mereka sudah mencoba berkomunikasi dengan dinas terkait, namun tidak mendapat respon positif. Mereka ini padahal warga ber-KTP Solo," paparnya.
Oleh karenanya, pria yang juga berprofesi sebagai advokat itu mengajak kepada masyarakat agar dalam Pilkada 2024 nanti mencermati rekam jejak para kandidat. Jangan terkesima dengan tampilan luar sebab terkadang hal itu hanya polesan.
"Jadi, ini adalah persoalan kita bersama. Dengan adanya pemimpin yang bisa menjadi contoh positif dan bisa memberi solusi, harapannya bisa menjadi satu langkah yang baik guna menata ulang tatanan pembangunan di segala bidang di Kota Solo," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait