SRAGEN, iNewsSragen.id - Vajar Setyawan, seorang pria berusia 23 tahun yang tinggal di Dusun Kendal, Desa Sumberejo, Kecamatan Mondokan, Sragen, Minggu, 31 Maret 2024, dini hari, berpamitan untuk buang air kecil. Ini menjadi kali terakhir ia berkomunikasi dengan ayahnya, Sadio, yang berusia 61 tahun.
Namun, setelah berpamitan, Vajar tidak kembali pulang. Sadio yang kebingungan segera melakukan pencarian, namun tidak berhasil menemukannya.
Hingga pada Senin, 1 April 2024, tetangga Sadio, Miyo, yang berusia 61 tahun, pulang dari sawah dan menuju sebuah sumur yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah Sadio untuk mencuci kaki dan mengambil air sumur.
Namun, Miyo curiga karena air sumur tersebut berbau tidak sedap, sehingga ia melihat lebih teliti ke dalam sumur dan menemukan tubuh yang mengapung, yang ternyata adalah Vajar.
Kejadian tersebut segera dilaporkan ke keluarga korban dan diteruskan ke Polsek Mondokan. Evakuasi mayat Vajar dilakukan oleh tim BPBD, PMI, dan Damkar Sragen.
Menurut Kapolsek Mondokan AKP Sigit Sudarsono, hasil pemeriksaan tim Puskesmas Mondokan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Sesuai dengan ciri-cirinya, korban meninggal karena tenggelam.
Keluarga menerima kejadian tersebut dengan ikhlas dan Vajar segera dimakamkan.
Kepala Desa Sumberejo, Sentot Nugroho, menjelaskan bahwa Vajar memiliki riwayat disabilitas mental. Kedalaman sumur tersebut sekitar 20 meter dan terisi air. Evakuasi berhasil dilakukan pada pukul 19.40 Wib.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait