Hal lain yang akan disampaikan Kusumo dalam panggung orasi, adalah gagasannya tentang pertahanan kebudayaan yang berhubungan dengan slogan Kota Solo sebagai kota budaya dengan branding 'Solo The Spirit Of Java'.
"Kita tahu bahwa Solo tidak memiliki destinasi wisata alam, oleh karenanya peran UMKM perlu dikembangkan agar memiliki daya tarik bagi wisatawan. Misalnya ada pelatihan usaha souvenir, usaha kuliner, usaha wisata budaya, dan yang lainnya," bebernya.
Menurut Kusumo, pemberdayaan UMKM dapat menjadi jembatan untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Kota Solo. Harapannya, warga Solo tidak hanya jadi penonton tapi harus bisa menjadi wirausaha di kampung halamannya sendiri agar tingkat perekonomiannya meningkat.
"Saya menginginkan warga Solo tidak menjadi buruh, tapi harus bisa menjadi wirausaha. Dengan begitu dapat menyerap banyak tenaga kerja. Kira - kira itu gagasan yang akan saya sampaikan dalam panggung orasi," imbuhnya.
Diketahui, rencana panggung orasi atau forum terbuka sebagai ajang bagi para bakal Cawali-Cawawali yang mendaftar di PDIP Solo dikemukakan oleh Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo beberapa waktu lalu.
“Melakukan orasi politik sebagai bakal calon walikota dan wakil walikota, untuk masa depan masyarakat Solo dan keberlangsungan ideologi PDIP. Kami tetap melangkah dengan jalur ideologi partai Pancasila 1 Juni 1945,” kata mantan walikota Solo yang akrab disapa dengan panggilan Rudy itu.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait