Pulihkan Nama Baik Korban, Pelaku Pengeroyokan di Cemani Sungkem Minta Maaf

Nanang SN
Terlapor pelaku penganiayaan dan pengeroyokan terhadap 2 korban tuduhan klitih sungkem minta maaf kepada orang tua korban di Balai Desa Cemani.Foto:iNews/ Nanang SN

SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Sebanyak lima remaja dari total sekira 10 orang sebagai terlapor pelaku penganiayaan dan pengeroyokan terhadap dua anak remaja korban tuduhan klitih, sungkem meminta maaf usai pertemuan mediasi di Balai Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo, Sabtu (12/10/2024) siang.

Disaksikan tokoh masyarakat, anggota Bhabinkamtibmas, Pj Kepala Desa (Kades) Cemani, serta beberapa anggota keluarga, para terlapor bersimpuh di kaki orang tua korban menyampaikan penyesalan telah menganiaya korban yang ternyata bukan pelaku klitih.

"Alhamdulillah, hari ini sudah kami pertemukan antara pihak korban dengan beberapa anak yang kemarin spontan melakukan penganiayaan dan pengeroyokan. Mereka sudah bersepakat saling memaafkan, dan pihak korban juga akan mencabut aduannya di Polsek Grogol," kata Pj Kades Cemani, Mardianto.

Meskipun kasus tersebut sudah selesai melalui kesepakatan damai yang dituangkan dalam surat pernyataan serta pemulihan nama baik korban, Pj Kades meminta agar kejadian main hakim sendiri tersebut tidak akan terjadi lagi, khususnya di wilayah Cemani.

"Harapan kami, ini menjadi pembelajaran bagi kita semua, jangan sampai melakukan tindakan tanpa mengetahui kepastian persoalan yang sebenarnya. Ini untuk mencegah agar peristiwa seperti ini tidak terulang lagi," tegas Mardianto.

Ia juga menghimbau kepada warga desanya, terutama para orang tua agar selalu mengawasi anak-anaknya. Diupayakan agar tidak keluar rumah setelah pukul 22.00 WIB jika memang tidak ada kepentingan.

Sementara, pendamping korban yang juga aktivis sosial, Endro Sudarsono, membenarkan adanya pertemuan mediasi penyelesaian kasus penganiayaan dan pengeroyokan yang menimpa dua anak remaja berinisial R (16) dan A (17) di Balai Desa Cemani.

"Dari terlapor sebagian ada yang tidak hadir. Untuk terlapor yang hadir diantaranya adalah orang yang pertama menjemput korban sebelum kejadian pengeroyokan saat akan dibawa ke rumah pak RW," kata Endro.

Menurutnya, awal mula penganiayaan dan pengeroyokan terjadi pada, Selasa (8/10/2024) pagi. Dua korban dijemput oleh sejumlah orang dibawa ke rumah Ketua RW setempat untuk diminta keterangannya terkait isu klitih berdasarkan tangkapan rekaman CCTV yang beredar di kalangan warga.

Namun karena Ketua RW khawatir melihat situasi dan kondisi saat itu, kemudian diarahkan untuk dibawa ke kantor Desa Cemani. Naas, dalam perjalanan menuju ke kantor desa itu, massa yang terlanjur emosi termakan isu klitih menganiaya dan mengeroyok korban hingga luka-luka.

"Tadi dalam pertemuan mediasi sempat ada dinamika karena masing-masing menyampaikan tentang peristiwa sebelumnya. Namun semua bisa selesai, dan akhirnya dari anak-anak yang merupakan terlapor langsung sungkem minta maaf kepada orang tua korban dan korban," pungkas Endro.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network