SRAGEN, iNewsSragen.id - Tim gabungan telah melakukan kunjungan lapangan ke Bendungan Winong dan Jembatan Mondokan di Kecamatan Gondang, Sragen untuk meninjau situasi serta membahas langkah-langkah strategis, Selasa (24/12/2024). Berdasarkan hasil diskusi, direncanakan perbaikan akan dimulai pada 2025 dengan prioritas pada pembangunan jembatan.
Sekretaris daerah kabupaten sragen, hargiyanto, mengatakan dalam pembahasan, diputuskan bahwa jembatan akan menjadi prioritas utama karena fungsinya yang vital bagi mobilitas masyarakat. Namun, fungsi irigasi tetap dipertahankan untuk mendukung pengairan lahan seluas 900 hektare di tiga desa: Glonggong, Gondang, dan Tunggul.
Untuk sementara, solusi irigasi akan dilakukan dengan pengadaan pompa sibel. Sebanyak empat pompa akan digunakan untuk memastikan kebutuhan pengairan masyarakat dapat terpenuhi, terutama sebelum musim tanam kedua pada Maret 2025.
Sebelum pembangunan dimulai, pemerintah akan melakukan kajian mendalam untuk memastikan semua rencana sesuai dengan regulasi yang berlaku. Pendanaan akan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT), mengingat keterbatasan dana jika kedua proyek jembatan dan bendungan dikerjakan sekaligus.
Jembatan yang direncanakan memiliki panjang 30 meter dan lebar 7 meter ini akan dibangun permanen melalui proses lelang. Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan diperkirakan mencapai Rp6 miliar, sementara anggaran untuk irigasi akan direncanakan terpisah.
Untuk mengatasi kondisi darurat, jembatan sementara akan dibangun dengan bantuan masyarakat, TNI, dan donatur. Pembangunan ini dilakukan secara swadaya untuk memastikan akses tetap terjaga sambil menunggu proyek permanen dimulai.
Kondisi Jembatan Mondokan yang semakin parah akibat banjir terus dipantau oleh tim terkait. Penanganan darurat seperti pemasangan bronjong juga akan dilakukan secara bertahap. Pemerintah memastikan bahwa setiap langkah telah direncanakan dengan matang untuk meminimalkan dampak terhadap masyarakat.
"Intinya, kami terus berupaya agar aksesibilitas dan fungsi pengairan tetap berjalan, baik melalui solusi sementara maupun pembangunan permanen yang direncanakan," ujar salah satu perwakilan tim.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait