SRAGEN, iNewsSragen.id - Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, mengungkapkan kronologi lengkap terkait kasus pengeroyokan antar anggota perguruan silat yang terjadi di Kabupaten Sragen pada Minggu (26/1/2025).
Menurut Kapolres, peristiwa ini terjadi di empat lokasi berbeda. Sebelumnya, pada hari yang sama, diadakan acara perayaan ulang tahun Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKPSI) Kera Sakti Sragen di Kecamatan Mondokan, yang dihadiri oleh sekitar 450 orang.
"Acara berlangsung dari pukul 11.00 WIB hingga 14.45 WIB, kami melakukan pengamanan dari awal kedatangan rombongan hingga acara selesai untuk memastikan kelancaran tanpa kendala," ujar AKBP Petrus.
Pada pukul 15.00 WIB, anggota IKPSI Kera Sakti mulai meninggalkan lokasi acara. Sebagian rombongan mengarah ke Sumberlawang, sementara yang lain menuju Sukodono. Namun, saat rombongan yang menuju Sukodono tiba di Desa Kedungupit, petugas mengarahkan mereka untuk memasuki perkampungan agar tidak memasuki pusat kota Sragen, demi menjaga kondusivitas.
Sekitar pukul 16.00 WIB, terjadi empat peristiwa pengeroyokan di berbagai lokasi. Pertama, di halaman SDN 4 Kedungupit, rombongan melakukan perusakan barang. Setelah itu, mereka bertemu dengan seorang pria yang mengenakan hoodie bergambar logo perguruan silat SH Terate. Perkelahian pun terjadi setelah beberapa orang mencoba merebut hoodie korban.
Pada pukul 16.15 WIB, di lokasi kedua, rombongan kembali bertemu dengan seorang pria yang mengenakan kaus hitam dengan logo SH Terate. Ketika korban hendak menyeberang jalan, beberapa orang mencoba merebut kausnya, yang berujung pada pengeroyokan.
AKBP Petrus menjelaskan bahwa insiden pengeroyokan ketiga terjadi ketika seorang warga setempat yang hendak menyeberang jalan bertemu dengan rombongan tersebut. Beberapa anggota rombongan mencoba merampas kaus yang dikenakan korban, namun korban berusaha mempertahankannya, sehingga terjadi aksi pengeroyokan.
Ia menambahkan bahwa lokasi pengeroyokan terakhir berada di Desa Kedungupit, tepatnya di sebelah timur SDN 4 Kedungupit.
"Sekitar pukul 17.00 WIB, terdapat sisa rombongan yang memasuki Desa Kedungupit. Saat itu, dua orang yang mengendarai sepeda motor hendak pulang, namun mereka dihentikan oleh empat pemuda di depan sekolah. Para korban kemudian dibawa ke jalan samping timur SDN 4 Kedungupit dan dikeroyok oleh sekelompok orang," jelas AKBP Petrus.
Atas kejadian ini, Satreskrim Polres Sragen telah mengamankan empat orang terduga pelaku, yakni IF (20), CES (17), ESB (17), dan BA (16).
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait