KOLOMBO, iNewsSragen.id - Kecelakaan tragis terjadi di wilayah perbukitan Kotmale, Sri Lanka, pada Minggu (11/5/2025). Sebuah bus yang mengangkut rombongan peziarah Buddha terjun ke jurang, menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai 35 lainnya.
Bus nahas tersebut mengangkut sekitar 70 penumpang, jauh melebihi kapasitas normalnya yang hanya sekitar 50 orang. Menurut informasi dari kepolisian setempat, kecelakaan terjadi saat bus dalam perjalanan pulang dari Kataragama—kota suci yang menjadi tujuan peziarahan umat Buddha—menuju Kurunegala, yang berjarak sekitar 250 kilometer.
Bus kehilangan kendali saat melintasi jalan berliku di kawasan pegunungan Kotmale pada pagi hari. Sopir diduga tidak mampu mengendalikan kendaraan hingga keluar jalur dan masuk ke jurang. Jalan pegunungan di wilayah tersebut dikenal sebagai salah satu yang paling berbahaya di dunia.
Foto-foto mengenaskan kondisi bus yang hancur total tersebar luas di media sosial. Bagian atap dan sisi bus tampak terlepas dari rangka utama, beberapa kursi tercerabut dari lantai, dan roda kendaraan berserakan di antara kebun teh.
Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan, termasuk kemungkinan kesalahan pengemudi atau kerusakan mekanis.
"Kami tengah memastikan apakah terjadi gangguan teknis atau sopir tertidur saat mengemudi," kata seorang pejabat kepolisian, dikutip dari AFP, Senin (12/5/2025).
Wakil Menteri Perhubungan Sri Lanka, Prasanna Gunasena, mengonfirmasi jumlah korban tewas sebanyak 21 orang. Puluhan korban luka telah dievakuasi ke dua rumah sakit terdekat.
“Kami masih berupaya mengidentifikasi para korban. Jumlah korban jiwa kemungkinan bisa lebih besar jika warga sekitar tidak segera datang memberi pertolongan,” ujarnya.
Seorang korban selamat mengungkapkan bahwa ia berada di bagian depan bus saat kecelakaan terjadi.
“Bus miring ke kiri, dan ketika sopir mencoba menikung, ia kehilangan kendali dan bus langsung masuk jurang,” tutur korban yang enggan menyebutkan namanya.
Hingga saat ini, proses evakuasi dan penyelidikan masih terus berlangsung. Pemerintah Sri Lanka berjanji akan melakukan evaluasi keselamatan transportasi, terutama bagi kendaraan umum yang mengangkut penumpang dalam jumlah besar di jalur-jalur rawan kecelakaan.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait