SRAGEN, iNews.id - Ribuan peserta Kirab Budaya Nusantara Satu Abad organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate padati kota Sragen. Senin (25/07/2022).
Kegiatan ini merupakan acara memperingati 100 Tahun kelahiran perguruan pencak silat tersebut. Para peserta mengenakan seragam khas pencak silat berwarna hitam berbaris dipinggir jalan menyambut petugas yang membawa tanah dan air dari kota Aceh untuk dibawa ke tanah kelahiran Persaudaraan Setia Hati Terate yakni di kota Madiun.
Kirab ini mengumpulkan tanah dan air dari seluruh Indonesia. Tanah dan air dari Sabang sampai Merauke itu dikirab dan dikumpulkan menjadi satu, sebagai simbol mempererat persaudaraan, menjaga keutuhan kebinekaan dan kesatuan yang tidak akan terpisahkan.
Antusias anggota warga SH Terate cabang Sragen pusat Madiun sangat tinggi, sepanjang jalan Masaran hingga kota Sragen dipenuhi barisan peserta tanpa putus. Peserta berbaris dipinggir jalan dengan membawa bendera panji SH Terate dan bendera Merah Putih.
Agus Prayitno (39) warga SH Terate Ranting Miri menyebut bahwa kegiatan ini merupakan momen yang sangat berkesan, ia pun merasa terharu bisa mengikuti acara tersebut. "Saya dari Ranting Miri, saya sangat terharu bisa mengikuti acara yang sungguh luar biasa ini," ucapnya.
Tak hanya itu, anggota warga SH Terate juga memadati gedung Kartini kabupaten Sragen, ditempat ini ribuan pendekar berkumpul untuk mengikuti prosesi serah terima air dan tanah untuk selanjutnya diestafetkan ke Jawa Timur. Serah terima itu juga disaksikan oleh jajaran Muspida Sragen, dengan diwarnai berbagai pertunjukan kesenian daerah dan atraksi pencak silat.
Editor : Joko Piroso